Kemenag Sebut Efisiensi Anggaran Diklat Mencapai Rp 1,6 Triliun, Ini Rahasianya

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) berhasil melakukan efisiensi anggaran diklat hingga Rp 1,6 triliun.
Keberhasilan tersebut tidak lepas dari transformasi digital yang dilakukan Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Staf Khusus Menag bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengatakan transformasi digital adalah keharusan demi memudahkan akses publik terhadap layanan Kementerian Agama, termasuk dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
“Transformasi digital itu keharusan zaman. Ini akan memudahkan akses publik terhadap layanan Kementerian Agama. Selain mudah, layanan pun menjadi murah dan cepat,” tegas Wibowo Prasetyo dalam media gathering di Jakarta, Kamis (16/11).
Akses yang mudah dan murah sangat penting, kata Wibowo, karena masyarakat masa kini membutuhkan kecepatan.
Oleh karena itu, transformasi digital menjadi keharusan. Ada juga aspek transparansi dalam pemanfaatan teknologi. Hal penting lainnya tentu adalah efisiensi anggaran.
Wibowo mengapresiasi terobosan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama yang sudah menggunakan pendekatan baru dalam kediklatan, berbasis transformasi digital melalui Massive Open Online Course (MOOC) Pintar. Sehingga, akses publik makin luas dan massif.
“Transformasi digital ini bahkan terbukti dapat mengefisienkan anggaran kediklatan hingga mencapai Rp 1,6 triliun,” sebutnya.
Kemenag mengungkapkan telah melakukan efisiensi anggaran diklat hingga Rp 1,6 Triliun. Apa rahasianya?
- TASPEN Rayakan 62 Tahun Penuh Kepedulian, Beri Bantuan Kursi Roda ke Peserta Pensiun
- Hari Kartini, Pramono Gratiskan Pengurusan SIM untuk ASN dan Wartawan Perempuan
- Bimbingan Manasik Haji BSI dan Kemenag Pecahkan Rekor MURI
- Pengumuman, Kemenag Perpanjang Waktu Pelunasan Bipih
- Perjalanan Gemilang 62 Tahun TASPEN: Ini Sederet Inovasi dan Transformasi Layanan
- Lantik 3.344 PPPK & 352 CPNS, Rudy Susmanto Pengin ASN Jadi Agen Perubahan