Kemenag Serahkan Hadiah Menulis Buku Umum Keagamaan Islam, Total Rp435 Juta
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) memberi penghargaan kepada 29 penulis Buku Umum Keagamaan Islam.
Total hadiah Rp435 juta diserahkan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, kepada para pemenang. Setiap pemenang memperoleh Rp15 juta.
Hadir dalam penyerahan hadiah itu di antaranya Kasubdit Kepustakaan Islam, Nur Rahmawati, Plh Kemenag Kuningan, Ahmad Sadudin, serta ketua dewan juri penulisan naskah buku keagamaan Islam, Tsabit Latief.
“Selamat kepada penulis terpilih atas karya yang telah dipersembahkan. Semoga bisa menginspirasi penulis lainnya untuk terus menumbuhkan ekosistem literasi,” ujar Adib menutup rangkaian kegiatan Penghargaan dan Bibliobattle Sayembara Penulisan Buku Umum Keagamaan Islam, Minggu (23/6) di Kuningan, Jawa Barat.
Adib berharap hadirnya buku-buku umum keagamaan tersebut bisa meningkatkan minat baca masyarakat dan berkontribusi dalam merawat keberagaman.
"Kemajuan suatu bangsa dilihat dari tingkat literasinya. Untuk itu, ayat pertama yang turun adalah 'Iqra', yang menegaskan pentingnya literasi dalam Islam,” ungkap Adib.
Nur Rahmawati menambahkan penyerahan hadiah dan Bibliobattle merupakan acara puncak dari Sayembara Penulisan Buku Umum Keagamaan Islam 2024. Rangkaian acara ini dimulai sejak 27 Maret 2024.
Sebanyak 443 proposal diterima dengan lima tema utama, yaitu penguatan moderasi beragama, komitmen kebangsaan, demokrasi dan Islam, deradikalisasi, dan keadilan gender, yang terdiri dari 30 subtema.
Kemenag mengharapkan hadirnya buku-buku umum keagamaan bisa meningkatkan minat baca masyarakat dan berkontribusi dalam merawat keberagaman.
- Kabar soal Kuota Haji 2025, Simak nih!
- Kemenag Kembali Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, Tertinggi
- Kementerian Agama Meraih Predikat Sangat Baik IPPN 2024
- Honorer Tua Ikut Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan PPPK 2024, Semoga Lulus Semua
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi
- Menko Pratikno Ingatkan Kasus Remaja di Solo yang Belajar Merakit Bom dari Internet