Kemenaker Minta Tambah Atase Naker
Rabu, 17 Februari 2010 – 14:40 WIB
JAKARTA— Tiga negara tujuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) seperti Uni Emirat Arab (UEA), Yordania, dan Syiria hingga saat ini belum memiliki perwakilan setingkat atase atau staf teknis tenaga kerja. Padahal, keberadaan Perwakilan di ke tiga negara itu sudah mendesak, mengingat jumlah TKI sudah mencapai 30,478 orang. "Keberadaan perwakilan Indonesia di ketiga negara itu sangat diperlukan mengingat jumlah TKI ke negara-negara tersebut jumlahnya terus meningkat," kata Sekjen Kementerian Tenaga Kerja Besar Setyoko, dalam rapat dengan pendapat (RDP) dengan DPR, di gedung DPR RI Rabu.
Hingga akhir Desemnber 2009, kata Setyoko, TKI yang bekerja di ketiga negara tersebut sudan mencapai 30.478 orang. Sehingga, keberadaan perwakilan sudah sangat diperlukan. Atase tenaga kerja diperlukan, sebagai wakil pemerintah yang bertugas untuk melakukan pendampingan, perlindungan hukum dalam rangka pemenuhan hak TKI di luar negeri.
Menurut Setyoko, pihaknya telah mengusulkan sejumlah personil yang disiapkan untuk menempati pos di ketiga negara tersebut. "Namun, hingga saat ini belum mendapatkan persetujuan dari kementerian luar negeri," ujarnya. Agar tidak menghambat pelayanan terhadap TKI di ketiga negara itu, Setyoko meminta usulan penempatan personil di tiga Negara tersebut mendapat prioritas.
Setyoko menjelaskan, atase diperlukan karena tugasnya bukan hanya menangani masalah TKI saja, tapi harus mampu melakukan market intelligent dari sisi permintaan, melakukan koordinasi dengan kementrian tenaga kerja negara setempat, dalam upaya pengembangan hubungan bilateral.
JAKARTA— Tiga negara tujuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) seperti Uni Emirat Arab (UEA), Yordania, dan Syiria hingga saat ini belum memiliki
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan