Kemenakertrans Berupaya Perluas Program Magang TKI di Jepang
Senin, 03 September 2012 – 23:46 WIB
Muhaimin menambahkan, peluang kerja untuk TKI formal memang menuntut adanya peningkatan standarisasi kompetensi internasional. Pasalnya, lanjut Muhaimin, TKI harus bersaing dengan negara lain yang juga menempatkan tenaga kerjanya di luar negeri seperti Filipina, India, Bangladesh, Vietnam, dan lainnya.
Baca Juga:
“Ada tiga syarat utama yang dibutuhkan, yaitu kompetensi yang diperoleh melalui pelatihan yang ekstensif, pengetahuan intelektual dalam melakukan tugasnya, dan memberikan pelayanan optimal saat bekerja,” sebutnya.
Menteri yang juga Ketua DPP PKB ini menambahkan, selama tahun 2011 lalu 2160 orang ikut program magang di Jepang. Sedangkan pada tahun 2012 ini 2.500 peserta magang bisa diberangkatkan ke Jepang untuk ditempatkan di 50 perusahaan yang menyediakan 60 jenis kejuruan.
Sementara untuk penempatan TKI formal sebagai perawat dan pengasuh yang ditempatkan di Jepang mencapai 791 orang. Jumlah itu terdiri dari 363 perawat dan 428 pengasuh. “Selama ini program pemagangan diprioritaskan untuk kejuruan di bidang industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan,” imbuhnya. (cha/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Jepang terus berupata meningkatkan kerjasama bilateral bidang ketenagakerjaan. Kerjasama bidang ketenagakerjaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Wamentrans Viva Yoga Berencana Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Program Food Estate
- Wamen Viva Yoga: Kami Rancang Pembangunan Sentra Sapi Perah di Daerah Transmigrasi
- Ramses Nilai Rencana Bangun Universitas HAM Sangat Tepat di Indonesia
- Pimpinan DPR Mendukung Rencana Sekolah Negeri-Swasta Gratis di Jakarta
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Pengukuhan Kepengurusan KWP 2024-2026, Ariawan: Saatnya Bersinergi dan Berkolaborasi