Kemenakertrans Garap Lahan Transmigrasi di Sulteng
Genjot Pemerataan dan Pembangunan Daerah
Senin, 08 Oktober 2012 – 15:00 WIB
Dijelaskan, penyelenggaraan transmigrasi di provinsi Sulteng sebenarnya telah dimulai sejak pemerintahan Hindia Belanda tahun 1907, yaitu dengan dipindahkannya 28 kolonis sukarela asal Jawa Tengah yang ditempatkan di Desa Kalawara, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Donggala. Kemudian, pada tahun 1908 dilanjutkan dengan mengirimkan transmigrasn sebanyak 146 kepala keluarga (KK) di Kalawara sebagai kolonisasi kedua setelah Gedong Tataan-Lampung.
Setelah terbentuk Republik Indonesia, lanjut Jamal, penempatan transmigran pertama dilakukan pada tahun 1959 di lokasi Kalora Lembah Gumbasam Desa Sindondo, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Donggala sebanyak 50 KK transmigran lokal (Desa Sindodo 25 KK dan Desa Kaleke 25 KK).
“Setelah kantor Transmigrasi cabang Palu terbentuk pada tahun 1962, penempatan transmigrasi kedua ada di Desa Nambaru (Sumber Sari) sebanyak 52 KK yang terdiri dari 248 jiwa yang berasal dari Bali yang kemudian berlanjut hingga sekarang,” paparnya.
Jamal menyebutkan, sampai saat ini jumlah transmigran terus menyebar ke berbagai kabupaten yang ada di provinsi Sulteng. Saat ini total penempatan sebanyak 74.560 KK atau sebanyak 316.195 jiwa dengan menempati 235 Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT).
PALU--Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) saat ini terus menggarap kawasan transmigrasi di Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal
BERITA TERKAIT
- Guru Wilayah Terluar dan Pedalaman di Aceh Apresiasi Kebijakan Prabowo
- Banjir Akibat Luapan Sungai di Medan: 7.699 Rumah Terendam, 24.874 Warga Terdampak
- Marisa Putri, Mahasiswi Penabrak Wanita di Pekanbaru Dituntut 8 Tahun Penjara
- Kronologi Pelajar SMK Hanyut di Air Terjun Lahat
- Cegah Konflik Sampai Tahapan Pilkada Selesai, Polda Sumsel Siapkan Strategi Khusus
- Pelajar SMK di Lahat Hanyut, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian