Kemenangan Ahmadinejad Sudah Sah dan Final
Sabtu, 20 Juni 2009 – 07:15 WIB
Tapi, dia buru-buru menepis anggapan dirinya berpihak. Dia mengaku bakal mendukung siapa pun di antara empat kandidat yang menjadi pemenang pilpres pekan lalu. "Mekanisme hukum yang berlaku di negara kita tidak memberikan sedikit pun celah untuk berbuat curang. Dengan margin 11 juta suara, bagaimana bisa seseorang berbuat curang?" tandasnya seperti dilansir Reuters.
Karena itu, dia mengimbau kubu oposisi yang dipimpin Mir Hossein Mousavi menghentikan aksi protesnya. Sebab, menurut dia, pilihan politik ditentukan rakyat dari dalam bilik suara. Bukan di jalanan seperti yang dilakukan kubu oposisi selama enam hari berturut-turut kemarin.
"Saya mengimbau seluruh rakyat supaya aksi semacam ini (demo di jalanan) dihentikan. Aksi semacam ini sengaja dilancarkan untuk menyudutkan pemerintah. Tapi, kami tegaskan bahwa kami tidak akan tunduk. Sekali lagi, saya serukan agar seluruh rakyat menghentikan aksi tersebut," papar Khamenei. Segala tindak kekerasan yang menyertai aksi unjuk rasa, imbuhnya, akan menjadi tanggung jawab sepenuhnya para pemimpin oposisi.
Dalam kesempatan itu, Khamenei juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap komentar negara-negara Barat terkait pilpres. Sejak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Iran mendeklarasikan Ahmadinejad sebagai pemenang Pilpres 2009, Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya mengeluh. Mereka tidak percaya kepada hasil pilpres yang memenangkan ''musuh" mereka itu dan meragukan legitimasi hasilnya. Apalagi, sempat beredar bocoran via internet yang menempatkan Ahmadinejad di urutan ketiga setelah Mousavi dan Mehdi Karroubi.
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei kembali menegaskan kemenangan incumbent Mahmoud Ahmadinejad dalam pemilihan presiden (pilpres)
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan