Kemenangan Besar Putin Ternoda Dugaan Intimidasi Pemilih
Senin, 19 Maret 2018 – 09:16 WIB
Lawan Putin menuding perusahaan yang memiliki kedekatan dengan negara telah memaksa para karyawannya untuk memberikan suara.
Baca Juga:
Para pekerja itu bahkan harus membuktikan bahwa mereka benar-benar memilih. Reuters menemukan bahwa tudingan tersebut bukan sekadar isapan jempol.
Di beberapa TPS, orang-orang datang secara berkelompok. Beberapa bahkan datang dengan bus sewaan. Mereka lantas berfoto di depan kotak balot dengan telepon genggam masing-masing setelah memberikan suara.
Contohnya, di TPS 1515 Zelenodolsk. Reuters menanyai lima orang yang berfoto setelah memberikan suara. ’’Ini adalah laporan foto untuk bos kami,’’ ujar satu di antara lima perempuan itu. (sha/c18/dos)
Vladimir Putin hampir dipastikan kembali memimpin Rusia. Namun, kemenangan besarnya ternoda dugaan intimidasi dan pemaksaan terhadap pemilih
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Seusai Bertemu Putin, Kim Jong Un: Rusia Sahabat & Sekutu Paling Jujur
- Pertama Kali dalam 24 Tahun, Vladimir Putin Kunjungi Korea Utara
- Vladimir Putin: Rusia Akan Menghalalkan Segala Cara demi Kedaulatannya!
- Rusia Berduka, Putin Tetapkan 24 Maret Hari Berkabung Nasional
- Putin Menang Telak di Pilpres Rusia, Erdogan Menyambut Gembira
- Dunia Hari Ini: Putin Meraih Suara Hampir 90 Persen dalam Pemilu Rusia