Kemenangan Jokowi-JK di Depan Mata
jpnn.com - SURABAYA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim memulai rekapitulasi suara pilpres tingkat provinsi di Hotel Equator, Jumat (18/7). Secara bergiliran KPU kota/kabupaten membacakan hasil rekapitulasi di wilayah masing-masing.
Capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla masih unggul dari pesaingnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Bahkan, rekapitulasi di provinsi jauh lebih adem.
Memang, masih ada perdebatan antara saksi kubu Prabowo dan kubu Jokowi. Salah satunya mengenai daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb). Namun, hal itu bisa secepatnya diselesaikan.
Salah satunya Basuki Babussalam, saksi Prabowo-Hatta. Dia meminta KPU Jatim mencermati DPKTb sebelum rekapitulasi dimulai. Sebab, di seluruh Jatim, setidaknya ada 209 ribu pemilih yang terdaftar di DPKTb. ’’Itu pantas dipelototi sebelum proses ini berlangsung,’’ ungkapnya.
Karena itu, dia menuntut adanya pencoblosan ulang untuk para pemilih yang tidak tercantum tersebut. Permintaan itu sulit dipenuhi. Sebab, selain jumlahnya tidak signifikan (200 ribu dibandingkan dengan total DPT 30 juta), bisa jadi pemilihnya sudah pulang kampung dan petugas harus mendeteksi lagi.
Menurut Khairul Anam, komisioner KPU Jatim, seharusnya persoalan DPKTb sudah selesai di level tempat pemungutan suara (TPS). Apalagi, lanjut dia, petugas di masing-masing TPS mencermati warga yang memilih. ’’Dengan demikian, masuk KPU tinggal menghitung. Di level sangat bawah, itu seharusnya selesai,’’ terangnya.
Perdebatan tersebut tidak berlangsung lama. Apalagi ketika Ketua KPU Jatim Eko Sasmito menegaskan hasil rekapitulasi kabupaten/kota harus segera dibacakan.
’’Selepas salat Jumat pembacaan harus segera dimulai dengan Kabupaten Pacitan,’’ ungkapnya. Seluruh saksi kedua kubu pun tunduk dengan perintah itu. Tak heran, dalam waktu dua jam, KPU sudah menuntaskan pembacaan rekapitulasi 13 kota/kabupaten.
SURABAYA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim memulai rekapitulasi suara pilpres tingkat provinsi di Hotel Equator, Jumat (18/7). Secara bergiliran
- Polemik Hasto Tersangka, Habiburokhman Gerindra: Sampai Kiamat Enggak Selesai
- FPKB Tolak Penetepan Dekot Jakarta, Ini Alasannya
- Habiburokhman Gerindra Sebut Mahfud Md Orang Gagal, Apa Sebabnya?
- Penyerangan RS Indonesia di Gaza Tak Bisa Dibiarkan, Mardani Desak PBB Bersikap
- Komisi VII DPR Minta Pemerintah Pastikan Libur Nataru Aman dan Nyaman
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut