Kemendag Beberkan Alasan Kenaikan Harga Kedelai Impor

Sedangkan harga tahu juga menembus harga Rp 700 per potong dari sebelumnya Rp 650 per potong.
Menurutnya, Kemendag konsisten memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan harga.
"Tujuannya, untuk memastikan harga kedelai impor di pasar serta di tingkat pengrajin tahu dan tempe berada di tingkat yang wajar,” ungkap Oke.
Selain itu, pemerintah memastikan ketersediaan bahan baku tempe dan tahu di dalam negeri.
Oke meyakinkan Kemendag telah bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memastikan stok kedelai.
Dia pun mengimbau kepada para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok kedelai secara rutin kepada pengrajin tahu dan tempe.
Termasuk kepada anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Puskopti provinsi maupun Kopti Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dengan harga kedelai terjangkau.
“Penyesuaian harga tahu dan tempe ini diharapkan tetap memberikan gairah bagi pengrajin untuk terus berproduksi di tengah tingginya harga kedelai dunia. Sehingga tahu dan tempe selalu tersedia di masyarakat sebagai pilihan sumber protein dengan harga terjangkau,” ungkap Oke. (mcr10/jpnn)
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan membeberkan kenaikan kedelai internasional terjadi karena negara produsen seperti Amerika Serikat belum memasuki panen raya.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- Menko Airlangga Bertemu PM Anwar Ibrahim, Bahas Strategi Menghadapi Tarif Resiprokal AS
- Tom Lembong Tepis Tudingan Langgar UU Perlindungan Petani di Persidangan, Tegas Banget!
- Jelang Lebaran, Pertamina Tindak Tegas SPBU Nakal demi Utamakan Layanan Masyarakat
- Pelaku Usaha Ritel Optimistis Perekonomian Nasional Capai Target Pertumbuhan 8 Persen
- Dapat Dukungan Kemendag, Master Bagasi Siap Memperluas Pasar Ekspor Produk Indonesia