Kemendag Segera Renovasi 11 Pasar yang Terdampak Gempa di Sulbar
jpnn.com, MAMUJU - Kementerian Perdagangan segera merenovasi 11 pasar rusak yang terdampak gempa bumi bermagnitudo 6,2 di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat.
Irjen Kementerian Perdagangan Didid Noordiatmoko mengatakan, selain menyerahkan bantuan Peduli Kemendag, pihaknya juga memastikan pengaruh gempa pada sarana dan prasarana perdagangan.
"Kami menyerahkan 1.000 paket bahan kebutuhan pokok dan memastikan pengaruh gempa bumi yang terjadi di Sulbar, agar bisa segera kita atasi. Tentunya, kalau kami terkait masalah sarana dan prasarana perdagangan," kata Didid di Mamuju, Sabtu (27/2).
Berdasarkan laporan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Barat Amir Maricar, jumlah pasar yang terdampak gempa bumi di Sulbar sebanyak 11 pasar, lima pasar di antaranya berada di Kabupaten Majene dan enam di Kabupaten Mamuju.
"Jadi, dari laporan Kadis Perindagkop dan UKM Sulbar, ada 11 pasar yang terdampak. kami akan upayakan segera melakukan perbaikan. Jika memungkinkan pada 2021 akan diperbaiki ke-11 pasar itu, tetapi jika tidak mungkin karena keterbatasan anggaran maka akan dimasukkan ke tahun 2022," terang Didid.
Menurut dia, Kemendag ingin memastikan pemulihan ekonomi bisa berjalan pasca-gempa bermagnitudo 6,2 itu.
"Karena kami tahu kalau tidak ada pasar, ekonomi akan sulit," urai Didid.
Kemendag, lanjut dia, juga akan terus berkoordinasi dengan pihak Disperindagkop dan UKM Provinsi Sulbar dan Disperindag Kabupaten Mamuju dan Majene untuk memantau ketersediaan dan harga kebutuhan pokok pasc-agempa.
Kemendag segera merenovasi 11 pasar rusak akibat terdampak gempa di Sulawesi Barat yang bermagnitudo 6,2.
- SBM & BRI Berkolaborasi Dukung UMKM Fesyen Tingkatkan Skala Bisnis
- Pemerintah Beberkan Penyebab Harga MinyaKita Meroket
- IDCTA Sebut Indonesia Berkapasitas Mengelola Emisi Karbon
- Pertumbuhan Pasar Kopi Indonesia Tercepat di Dunia, Fore Coffee Buka 61 Gerai Baru
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita