Kemendag Susun Komoditas untuk Dibarter Sukhoi SU-35
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah menyusun skema khusus agar komoditas khas Indonesia bisa digunakan untuk barter pengadaan 11 pesawat tempur Sukhoi Su-31 buatan Rusia. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, skema itu akan memungkinkan pembelian pesawat tempur canggih buatan Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association tersebut tidak sepenuhnya dibayar dengan uang.
"Kami menyusun imbal belinya, 50 persennya perdagangan berarti nilainya USD 570 juta," ujar Oka di Jakarta, Senin (19/2).
Oke menjelaskan, melalui imbal dagang maka pemerintah Rusia akan membeli komoditas yang ditawarkan pemerintah Indonesia. Nilainya USD 570 juta.
Selanjutnya, Kemendag akan menawarkan beberapa komoditas ekspor. Nantinya, Rusia yang akan memilih sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Kita sudah tawarkan komoditas ekspor kita supaya dibeli. Tetapi kan kita melihat kebutuhan mereka, mungkin dari beberapa yang kita tawarkan mereka akan memilih," jelasnya.
Untuk diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan telah menandatangani kontrak senilai USD 1 miliar untuk membeli 11 pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia. Dua pesawat Sukhoi akan diserahkan pada Agustus 2018 mendatang.(uji/JPC)
Pola imbal dagang akan memungkinkan pengadaan 11 unit Sukhoi SU-35 buatan Rusia tak sepenuhnya dibayar dengan uang. Sebab, separuhnya dibayar dengan komoditas.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Profil Kolonel Anton Pallaguna, Pilot Tempur Sukhoi yang Jadi Ajudan Prabowo