Kemendag Ungkap Ramalan Harga Minyak Goreng Sepanjang 2022, Mak-Mak Sabar Ya!
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi mengungkapkan penyebab tingginya harga minyak goreng akhir-akhir ini.
Berdasarkan data sistem pemantau kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) hal ini disebabkan oleh harga Cruide Plam Oil (CPO) dunia yang saat ini melonjak 77,34 persen jika dibandingkan Januari 2021 lalu.
"Saat ini harga CPO atau minyak mentah per Januari 2022 tembus Rp 13.240 per kilogram," ujar Mendag, dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (31/1).
Akibatnya, Mendag memprediksi harga minyak goreng tetap tinggi sepanjang 2022.
Menyikapi hal tersebut Kementerian Perdagangan terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan harga terjangkau.
Selanjutnya, kata Mendag, sebagai upaya untuk menstabilkan harga minyak goreng, pihaknya mengeluarkan Permendag Nomor 03 Tahun 2022 yang mengatur harga minyak goreng setara, yaitu Rp 14 ribu per liter.
Namun, upaya tersebut dianggap gagal, akhirnya Permendag Nomor 03 Tahun 2022 dicabut.
Pada 26 Januari 2022 Kementerian Perdagangan kembali menerbitkan permendag nomor 06 Tahun 2022 tentang penetapan harga eceran minyak goreng sawit, kebijakan ini ditetapkan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi pelaksanaan kebijakan minyak goreng.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi mengungkapkan penyebab tingginya harga minyak goreng akhir-akhir ini.
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS