Kemendagri Gembleng Bupati dengan Ilmu dari Harvard University
Selasa, 11 September 2012 – 00:11 WIB
JAKARTA - Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) ingin para kepala daerah tidak hanya sekedar memanfaatkan anggaran secara baik. Kementrian yang dipimpin Gamawan Fauzi itu juga berupaya agar para pajabat daerah mampu menyusun perencanaan pembangunan di daerah masing-masing.
Karenanya, Kemendagri kembali menggembleng para kepala daerah dengan pelatihan yang melibatkan akademisi dari perguruan tinggi ternama di Indonesia dan Harvard University di Amerika Serikat. Mulai Senin (10/9) hingga Jumat (14/9) mendatang, 40 pejabat daerah yang terdiri dari bupati, wali kota dan Kepala Badan Perencanan Daerah (Bappeda) mengikuti pelatihan bertajuk Executive Education Course on Transforming Leaders di Badan Diklat Kemendagri. "Ini sudah yang kedua kalinya sejak 2011," kata Kepala Badan Diklat Kemendagri, Harunata di sela-sela acara pembukaan kursus bagi para kepala daerah itu.
Baca Juga:
Menurutnya, peserta dalam kursus sebenarnya pernah pernah mengikuti Orientasi Kepemimpinan dan Penyelengaraan Pemerintahan Daerah. Namun khusus program kursus kali ini, pesertanya dipilih dari kepala daerah maupun wakilnya yang dianggap berhasil menerapkan ilmunya dari hasil orientasi kepemimpinan dan penyelenggaraan Pemda.
"Peserta yang kita pilih adalah pejabat yang kita pandang mampu mengimplementasikan hasil pembelajaran melalui fungsi perencanaan pembangunan daerah," ucap Harunata.
JAKARTA - Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) ingin para kepala daerah tidak hanya sekedar memanfaatkan anggaran secara baik. Kementrian yang dipimpin
BERITA TERKAIT
- Honorer Sowan ke Istana, Ada Jalan Terang untuk R2 & TMS PPPK Tahap 1
- Menko AHY: Tol Semarang-Demak Pakai 7,3 Juta Bambu untuk Mengatasi Kemacetan & Rob
- Guntur PDIP Heran KPK Ingkari Janjinya Sendiri, Padahal Warga Banyak Laporkan Jokowi
- Kepala Disnakertrans Sumsel Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Izin K3
- Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Pimpinan MPR: Tetap Waspada
- Pemkot Bandung Larang Aktivitas Cari Koin di Taman, Ini Alasannya