Kemendagri Harapkan Bupati Intan Jaya Tak Menyawer Dewi Sanca Pakai Uang Pemda
jpnn.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengharapkan tidak ada uang negara yang digunakan oleh Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni untuk membayar biduan dangdut Dewi Sanca. Kementerian yang dipimpin Tjahjo Kumolo itu tak akan mempermasalahkan uang yang dipakai Natalis untuk menyawer Dewi asalkan bukan dari APBD.
“Kalau itu uang pribadi kepala daerah tidak jadi masalah, silakan. Dia (Bupati) mau menunjuk artis siapa saja boleh, tapi jangan melibatkan pemda," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Arief M Edie dalam keterangannya, Senin (28/8).
Sebelumnya unggahan Dewi Sanca ke akunnya di media sosial belum lama ini membuat heboh. Pasalnya, dia memajang gepokan uang yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah.
Uang itu disebut-sebut dari Natalis. Bahkan, Dewi menggunakan istilah ‘Papap’ untuk menyebut bupati kelahiran Intan Jaya, 11 Februari 1977 itu.
Hal itu sontak memicu kecurigaan. Jika benar uang untuk Dewi memang dari Natalis, maka yang jadi pertanyaan adalah sumber dananya.
Natalis memang sudah memberi klarifikasinya. Namun, klarifikasi itu bukan tentang asal duitnya, melainkan hubungannya dengan Dewi Sanca.
Uang dari Natalis untuk Dewi disebut-sebut sebagai pembayaran kontrak pembuatan film dokumenter dan konser di Intan Jaya. Dewi juga sudah membenarkan bahwa uang yang dipamerkan di medsos berasal dari Natalis.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengharapkan tidak ada uang negara yang digunakan oleh Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni untuk membayar biduan
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Survei Terkini: Willem Wandik-Aloysius Giyai Berpotensi Menang di Pilkada Papua Tengah
- Hari Wayang, Kiai Paox Iben Sebut Kebudayaan Jembatan antara Pemerintah dan Rakyat
- Honorer Non-Database BKN Rela Turunkan Grade Ijazah Demi Daftar PPPK 2024
- Debat Pilkada Semarang: Agustina-Iswar Janji APBD Sebesar-sebesarnya untuk Warga
- APBD Kaltim Terbesar di Indonesia, tetapi Mengapa Banyak Infrastruktur Jalan Rusak?