Kemendagri Kaji Perubahan Status Desa Jadi Kelurahan di Kabupaten Bekasi

jpnn.com, BEKASI - Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (Litbang Kemendagri) tengah menyoroti dinamika perubahan status desa menjadi kelurahan.
Kemendagri ingin melihat wilayah yang mengalami pergeseran kondisi sosial dan ekonomi, sehingga perlu dilakukan peralihan tersebut.
“Kami ingin mengkaji bagaimana dampak dari perubahan terhadap pelayanan publik, sosial masyarakat, dan pembangunan infrastruktur," kata Plh Kepala Badan Litbang Kemendagri Eko Prasetyanto di Kabupaten Bekasi, Rabu (9/2).
"Selanjutnya hasil kajian akan jadi rekomendasi untuk memperkuat regulasi tentang penataan desa dan kelurahan dalam sistem pemerintahan di Indonesia."
Eko menambahkan proses perubahan status desa menjadi kelurahan perlu memperhatikan berbagai aspek, seperti sisi kelembagaan pemerintahan.
Dia menyatakan desa yang telah ditetapkan menjadi kelurahan, maka status kelembagaannya berada langsung di wilayah kerja dan koordinasi kecamatan.
Dengan begitu, perubahan desa menjadi kelurahan tidak berhak lagi memiliki otonomi asli untuk mengatur kepentingannya sendiri.
Dari aspek lain, lanjut Eko, daerah juga harus mencermati kondisi luas wilayah yang dipersyaratkan, jumlah penduduk, sarana dan prasarana pemerintahan, serta potensi ekonominya.
Badan Litbang Kemendagri tengah menyoroti dinamika perubahan status desa menjadi kelurahan di Kabupaten Bekasi. Ada sejumlah konsekuensi
- Mendagri Tito Karnavian Apresiasi Kepada Gubernur Sumsel Herman
- Cegah DBD dengan Edukasi 3M Plus, Soffell dan Pemerintah Provinsi Bali Sasar 35 Desa dan Kelurahan
- Mendagri Tito Ingatkan Kepala Daerah Jaga Arus Mudik dan Stabilitas Harga Pangan
- Wamendagri Ribka Tegaskan Kabupaten Magetan Siap Laksanakan PSU
- Wamendagri Ribka Kunjungi Siak demi Pastikan Kesiapan PSU Berjalan Lancar Sesuai Rencana
- Wamendagri Ribka Dorong Daerah Mempercepat Penyelesaian RTRW dan RDTR