Kemendagri-Kemenag Menyinkronkan NIK dengan Data Jemaah Haji dan Umrah

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) melakukan sinkronisasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan data jemaah haji dan umrah.
Untuk itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh bertemu dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief.
Keduanya menandatangani perjanjian kerja sama pemanfaatan data kependudukan untuk pelayanan jemaah haji dan umrah.
"Kami berharap dengan berbagi pakai data kependudukan, penyelenggaraan haji umrah menjadi lebih cepat dan terstruktur sehingga menghasilkan rancang bangun penyelenggaraan haji dan umroh yang lebih baik," kata Zudan dalam keterangannya, Rabu (26/1).
Dia juga menjelaskan pentingnya sinergisitas antara data Dukcapil dengan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).
Saat ini, lanjut Zudan, sudah ada data warehouse Dukcapil sebanyak lebih 272 juta penduduk berisi nama, alamat, dan NIK.
"Data tersebut terus diperbarui dengan meng-input data penduduk yang berpindah domisili yang rata-rata per bulannya mencapai 500 ribu penduduk," ujar dia.
Zudan juga mengatakan data Dukcapil juga diperbarui dengan data penduduk wafat yang jumlahnya mencapai 50 ribu jiwa per bulan.
Kemendagri bekerja sama dengan Kemenag melakukan sinkronisasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan data jemaah haji dan umrah.
- ASITA Serius Benahi Travel Haji dan Umrah: Lindungi Jemaah dari Praktik Tidak Sehat
- Resmi, Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret
- Kemenag Perkuat Integrasi Islam dan Sains di Bidang Kedokteran
- Gerakan 'Ubah Jelantah Jadi Berkah' Dukung Ekoteologi dan Keberlanjutan
- Tanggal Berapa Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025? Simak Penjelasan Kemenag
- Pesan Penting Kepala BKN untuk Para CPNS, Filosofi Tata Surya