Kemendagri Minta Daerah Tetap Berinovasi Menghadapi Pandemi Covid-19
Sementara itu, Jumain Appe, menuturkan upaya yang telah dilakukan dalam menangani Covid-19.
Di antara beberapa ikhtiar itu, yakni dengan membentuk konsorsium yang terdiri dari kementerian/lembaga dan perguruan tinggi.
Konsorsium dibutuhkan, karena penanganan pandemi tidak bisa dilakukan secara parsial. Berbagai hasil kreasi dan inovasi dari wadah ini telah dapat dimanfaatkan.
Beberapa produk yang dihasilkan itu, seperti alat pelindung diri, suplemen, minuman herbal, test kit, swab, ventilator, dan lainnya. Harga alat kesehatan tersebut, kata Jumain, diakui lebih murah ketimbang harga impor.
Sejumlah kepala daerah yang menjadi narasumber, berbagi cerita ihwal inovasi yang diterapkan dalam menangani pandemi.
Seperti yang disampaikan, Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman yang telah memanfaatkan teknologi berupa aplikasi.
Aplikasi yang diberi nama Fight Covid-19 ini, dapat memantau mobilitas pendatang, orang dalam pemantauan, pasien dalam pemantaun, dan pasien.
“Aplikasi ini memberikan manfaat dan fungsi kontrol serta memandu Gugus Tugas Covid-19 untuk mengetahui kondisi masyarakat,” ujarnya.
Kemendagri terus berupaya mendorong daerah agar berinovasi dalam menghadapi Covid-19, melalui sejumlah kebijakan.
- Ary Ginanjar Apresiasi Komitmen Kemendagri Membangun ASN Ber-AKHLAK
- Masa Jabatan Selesai, Tabrani Resmi Melepas Tugas Pjs Wali Kota Tangsel
- Bappenas Membeberkan Mengenai Pentingnya Pelestarian Lingkungan Perdesaan
- Bappenas Tekankan Pentingnya Tata Kelola Perdesaan yang Adaptif
- LSM Gempur Papua Ajukan 3 Laporan ke Bawaslu
- Kemendagri Bikin Acara Identitas Kependudukan Digital Sejalan dengan Asta Cita Prabowo