Kemendagri Sayangkan Aksi Sujud Syukur Danny Pomanto
jpnn.com, JAKARTA - Kapuspen Kemendagri Bahtiar menyayangkan aksi sujud syukur Wali Kota Makassar Danny Pomanto usai keluarnya hasil hitung cepat pilkada setempat kemarin, Rabu (27/6). Menurutnya, aksi tersebut berlebihan dan dapat memicu huru-hara.
“Aparat penegak hukum setempat mestinya menertibkan, tidak ada gerakan pawai-pawai yang berlebihan dalam rangka merespon hasil pengumuman kemarin,” kata Bahtiar kepada wartawan, Kamis (28/6).
Danny yang sudah didiskualifikasi dari Pilkada Kota Makassar 2018 melakukan sujud syukur untuk merayakan keunggulan kotak kosong dalam hitung cepat lembaga survei.
Sedangkan, pasangan calon Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) juga mengklaim kemenangan berdasarkan rekapitulasi suara internal sesuai data C1 dari saksi-saksi.
Bahtiar mengaku heran kepada calon kepala daerah yang memberikan contoh tidak baik kepada masyarakat. Seharusnya, kepala daerah mengajak para pendukung atau simpatisannya untuk sama-sama menjaga ketertiban sosial bukan malah menimbulkan konflik.
“Kita sama-sama menjaga ketertiban sosial, kita mengimbau kepala daerah menertibkan. Nah, kalau kepala daerahnya justru yang melakukan itu kan, justru aneh,” ujarnya.
“Pemimpin yang waras kan justru memperlihatkan sifat-sifat keteladanan, kalau memprovokasi pendukungnya dengan cara-cara tidak bagus kan justru tidak sehat bagi demokrasi kita,” jelas dia. (dil/jpnn)
Kapuspen Kemendagri Bahtiar menyayangkan aksi sujud syukur Wali Kota Makassar Danny Pomanto usai keluarnya hasil hitung cepat pilkada Kota Makassar
Redaktur & Reporter : Adil
- Kemendagri: Camat Jadi Rumah Bersama untuk Pembangunan Desa
- Kemendagri Kaji Revisi UU Pemerintah Daerah untuk Sinkronisasi Undang-Undang
- Kades Bujang Mengakui Manfaat Besar Pelatihan P3PD, Simak Ceritanya
- Dirjen Bina Pemdes Optimistis Tidak Ada Lagi Desa Tertinggal jika Terbangun Kolaborasi
- Dirjen Bina Pemdes: Sinergi Semua Pihak Kunci Memajukan Desa
- Heru Budi Yakin Teguh Bisa Pimpin Jakarta dengan Baik