Kemendagri Tak Bisa Paksa DPRD Gelar Paripurna untuk Anies
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan, pihaknya hanya dapat mengimbau agar DPRD DKI segera menggelar rapat paripurna istimewa, pascpelantikan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai pasangan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Namun terkait pelaksanaan, sepenuhnya dikembalikan pada aturan tata tertib yang ada di DPRD DKI Jakarta.
"Kami sudah mengimbau, kalau ternyata ada aturan di DKI (menyatakan hal lain,red) kami serahkan ke Jakarta," ujar Tjahjo di Jakarta, Senin (30/10).
Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, pemerintah pusat pada intinya menginginkan jangan sampai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terganggu kinerjanya.
Karena itu di sisi lain Tjahjo juga mengimbau Anies-Sandi dapat langsung bekerja, tidak perlu terpaku dengan belum terlaksananya rapat paripurna istimewa tersebut.
"Kami hanya mengimbau tidak bisa memaksa. Karena tata tertib di masing-masing daerah (DPRD) kan beda-beda. Saat ini yang penting, DPRD itu mitra, satu paket dengan yang namanya Pemda," kata Tjahjo.
Mantan anggota DPR berharap Pemprov dan DPRD DKI ke depan dapat saling bergandengan tangan, untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi warga Jakarta.
"DPRD harus mengawasi setiap kebijakan kepala daerah terpilih agar sesuai dengan janji kampanyenya tidak menyimpang dari visi misi pemerintah pusatn di mana program strategis pak Jokowi harus terjamin jalan di Jakarta," pungkas Tjahjo. (gir/jpnn)
Dua minggu setelah Anies Baswedan dilantik, polemik seputar rapat paripurna istimewa DPRD DKI masih terus bergulir
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Mendagri Tito Dukung Penuh Perayaan Natal Nasional 2024 di GBK
- Mendagri Tito Dukung Sukseskan Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena
- Kepala BPSDM Kemendagri Tekankan Pentingnya Skill Kepemimpinan Saat Menutup Diklat PKA-PKP
- Sinergi Tanpa Sekat Jadi Kunci Kemajuan Wilayah Metropolitan
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M