Kemendesa PDTT Integrasikan Ekonomi Kawasan Perdesaan
Selain mendorong pembentukan BUMDes dan BUMDes Bersama, Ditjen PKP Kemendesa PDTT juga mendorong pembentukan Desa’smart. Yakni, sebuah gerai ritel untuk pemasaran produk-produk perdesaan.
“Selama ini, produk perdesaan sulit langsung menembus perkotaan sehingga petani tidak mendapat manfaat banyak dari produk yang dia hasilkan karena rantai distribusi yang panjang. Desa’smart mampu menyederhanakan rantai tersebut,” tutur Max.
Selain itu, Pemerintah juga tengah mengembangkan agriculture estate dan aquaculture estate di kawasan perdesaan. Yakni, beberapa desa dalam satu kawasan bekerjasama mengembangkan satu produk unggulan yang sama.
“Tujuannya untuk membentuk skala ekonomi yang lebih besar dan menguntungkan dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan.”
Salah satu langkah untuk mendukung agriculture estate dan aquaculture itu adalah dengan mengapalikasikan program one village one product (OVOP) yang kini tengah gencar disosialisasikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo. Yakni, pengembangan satu komoditas unggulan di setiap desa.
"Melalui OVOP dan agriculture estate ini diharapkan bisa menarik investasi dari luar daerah untuk pembangunan kawasan perdesaan," tandas Max. (adk/jpnn)
JAKARTA – Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan (Ditjen PKP), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru