Kemendikbud: Dunia Industri Butuh 250 Ribu Talenta di Bidang Artificial Intelligence
Sedangkan sekarang sudah menggunakan pendekatan dengan neural networks, deep learning, artificial intelligence sehingga mesin yang muncul akan lebih canggih.
“Salah satu contoh pemanfaatan artificial intelligence pada dunia kesehatan yaitu untuk mendiagnosis penyakit," ucapnya.
"Artificial intelligence mampu mendiagnosis berbagai penyakit secara cepat dibanding dokter spesialis yang mungkin sudah berpengalaman selama 10 atau 20 tahun."
Nantinya, kata Nizam, pengembangan Artificial Intelligence lebih baik dilakukan dengan pendekatan bottom up karena akan jauh lebih sustainable dibanding pendekatan top down.
Hal tersebut sesuai dengan agenda nasional yang besar, maka dibutuhkan resource yang besar agar transformasi tersebut terjadi.
“Kolaborasi dengan berbagai mitra strategis yang berjalan dengan baik seperti dengan Nvidia, Google, Amazon Web Service, Huawei. Jika semua pihak saling bergandengan tangan maka talenta digital dapat terwujud,” pungkasnya. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Kemendikbud meluncurkan konsorsium artificial Intelligence untuk menghasilkan ribuan talenta AI.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
- Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik Demi Kemandirian Bangsa
- Lewat Program 2 Ini, Ribuan Siswa di Papua dan 3T Bisa Lanjutkan Pendidikan Berkualitas
- Kemendikbudistek Wujudkan Mimpi Anak Indonesia Lewat Beragam Program Beasiswa
- Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru Menjadi Pilar Penting Merdeka Belajar
- Kemendikbudristek Mempercepat Digitalisasi Pendidikan Lewat Platform Teknologi