Kemendikbud Gandeng Netflix Terkait Program BDR, Begini Respons Ali Gerindra

Kemendikbud Gandeng Netflix Terkait Program BDR, Begini Respons Ali Gerindra
Ilustrasi Netflix. Foto: pixabay
Belum lagi masalah konten tayangan, Ali memandang konten yang ada di platform Netflix banyak yang tidak layak diakses oleh para pelajar yang masih di bawah umur.

Apalagi persoalan konten ini juga disoroti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan akademisi.

“Saya memastikan Kemendikbud belum mengajak bicara instansi seperti Kominfo, KPI, BRTI dan kalangan akademisi dalam hal konten Netflix. Kontennya perlu dikaji lebih jauh karena banyak yang tidak layak dikonsumsi pelajar. Jangan sampai kerja sama ini memunculkan masalah baru,” sebut Ali.

Selain itu, Kemendikbud menurutnya juga belum melakukan kajian secara komprehensif terkait kerja sama tersebut. Sebab, jangankan untuk bisa membuka dan menikmati Netflix, faktanya masih banyak daerah yang belum bisa mendapat sinyal internet, terutama di daerah-daerah 3T.

Ali juga menyayangkan kerja sama Kemendikbud dengan Netflix, dilakukan tanpa memperhatikan keberadaan TV Edukasi, sebagai televisi pendidikan yang berada di bawah Kemendikbud. Padahal, TV Edukasi punya peralatan, jaringan lengkap, dan SDM juga mumpuni.

“Di Kemendikbud itu ada TV Edukasi, justru menjadi pertanyaan kenapa Kemendikbud malah bekerja sama dengan Netflix. Ini kan perlu dikritisi. Ada apa sebenarnya dengan kerja sama Netflix dan Kemendikbud. Seharusnya TV Edukasi itu diperkuat dengan menambah anggarannya. Bukan sebaliknya,” tandas Ali.(fat/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Ali Gerindra menyoroti legalitas Netflix di Indonesia yang masih dipertanyakan. Termasuk, status karyawan yang bekerja di platform digital tersebut.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News