Kemendikbud: Indonesia Bisa Maju Tergantung Pendidkan Vokasinya

Ada SMK yang sudah mulai di level menengah, dan juga ada yang terlalu tinggi.
"Saya selalu menyampaikan kalau kita mulai masuk ke fase yang sudah tinggi dari pernikahan itu, yaitu kolaborasi dengan industri untuk menciptakan produk hasil dari riset terapan vokasi. Maka please mindset-nya itu harus start from the end. konsumennya ada enggak? Konsumen yang mau membayar itu ada tidak?" bebernya.
Jangan sampai, lanjut Wikan, kita reset sampai technical readiness level sampai Top 9. Namun, jadi bingung siapa yang mau beli.
"Kalau enggak laku-laku kemudian komplain. Ini gimana, ini kok pemerintah enggak ada perannya untuk membuat ini laku," sambungnya.
Itu sebabnya, sejak awal pernikahan pendidkan vokasi dan industri, selain bikin kurikulum magang, juga merancang riset bersama.
Sehingga nanti, tegas Wikan, ketika sudah jadi produk, paying customer sudah menunggu dan tinggal ambil. (esy/jpnn)
Dirjen Diksi Kemendikbud menyebutkan negara bisa maju bila Pendidkan Vokasinya juga maju.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Bea Cukai Berikan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Produsen Tas Jinjing di Jepara
- ISACA Indonesia Lantik Kepengurusan, Harun Al Rasyid Pertegas Soal Peningkatan IT GRC
- Hadir di Indonesia, Adecco Siap Bawa Standar Global untuk Ketenagakerjaan
- Presiden Prabowo Minta Deregulasi Genjot Daya Saing dan Investasi Industri Padat Karya
- Great Eastern Life Indonesia-OCBC Luncurkan GREAT Legacy Assurance, Ini Keuntungan & Manfaatnya
- BPKH Limited Luncurkan 60 Unit Bus Baru untuk Layanan Jemaah Haji dan Umrah