Kemendikbud Jangan Terkesan Reaksioner

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Naim mengatakan, negara harus hadir dalam proses penerbitan buku. Khususnya buku-buku pelajaran.
"Jika ada konten yang tidak tepat tetapi lolos, berarti peninjauan buku oleh pemerintah masih lemah," katanya, kemarin menanggapi beredarnya buku Kurikulum 2013 (K-13) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas X dan XI terbitan kemendikbud yang berisi muatan ajaran radikal.
Asrorun juga mengatakan, respon Kemendikbud berupa penarikan itu tidak boleh didasari dengan bahan kajian yang sepotong-sepotong.
Buku itu, jika memang akan ditarik, harus dikaji secara menyeluruh terlebih dahulu. Dia tidak ingin Kemendikbud justru terkesan reaksioner dan tidak arif. (wan/bil/dyn)
JAKARTA - Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Naim mengatakan, negara harus hadir dalam proses penerbitan buku.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Info Anyar Kemendikdasmen soal Jadwal SPMB 2025, 4 Jalur Utama, Wali Murid Bersiap
- Mendikdasmen: Penerimaan Murid Baru Tahun Ini Pakai SPMB, Banyak Hal Baru
- Rektor Baru Dilantik, Bawa Harapan Besar Bagi Universitas Kristen Maranatha
- Ary Ginanjar Berikan Booster dan Roadmap kepada Pimpinan Unhas
- TNYI Dukung Kemajuan Bangsa melalui Budaya Kerja, Leadership, dan Performa
- Bahlil Lahadalia Disanksi DGB UI, Kemdiktisaintek dan Pengamat Pendidikan Bersuara