Kemendikbud Pertimbangkan Penghapusan Masa Orientasi
Setelah Ada Kasus Kematian Peserta Ospek di Bantul
Selasa, 23 Juli 2013 – 05:22 WIB
JAKARTA - Kekerasan dalam masa orientasi peserta didik baru belum hilang. Bahkan semakin menjadi-jadi. Anindya Ayu Puspita, siswi SMKN 1 Pandak, Bantul meninggal dunia setelah menjalani hukuman di rangkaian masa orientasi siswa (MOS) di sekolahnya Jumat pekan lalu (19/7). Haryono mengatakan kasus kematian pelajar saat mengikuti orientasi siswa tidak bisa dianggap remeh. Meskipun yang meninggal satu siswa sedangkan peserta ospek di seluruh Indonesia jutaan orang, Haryono sepakat kasus di Bantul itu bisa disebut kejadian luar biasa.
Kasus kematian pelajar saat mengikuti masa orientasi ini belum mendapatkan respon serius Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kementerian berslogan Tut Wuri Handayani itu kembali beralasan bahwa pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, SMA, dan SMK) menjadi wewenang pemerintah kabupaten atau kota.
Baca Juga:
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Haryono Umar mengatakan, tim investigasi dari Kemendikbud siap turun ke lokasi untuk mengetahui kejadian secara lebih dalam. "Jujur saya sendiri baru tahu dari running text di televisi pagi tadi," katanya di Jakarta kemarin.
Baca Juga:
JAKARTA - Kekerasan dalam masa orientasi peserta didik baru belum hilang. Bahkan semakin menjadi-jadi. Anindya Ayu Puspita, siswi SMKN 1 Pandak,
BERITA TERKAIT
- KAI Logistik Goes to School Salurkan Ribuan Buku untuk Murid SD
- Sylviana Murni Jadi Rektor Institut STIAMI, Cetak Mahasiswa Unggul
- ICoMUS 2024, UT Mendorong Kolaborasi Para Peneliti Multi Disiplin Ilmu
- Lewat TGCL, Pegadaian Dukung Peningkatan Inovasi dan Kreativitas Mahasiswa
- Untar Kobarkan Semangat Sumpah Pemuda dan Cinta Budaya Lewat Pagelaran Tari Nusantara
- Universitas Al-Azhar Indonesia & IMI Berkolaborasi, Bahas Isu Kesehatan Mental