Kemendikbud Sesalkan 61 Daerah di Luar Zona Hijau Nekat Buka Sekolah
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyesalkan langkah pemerintah kabupaten/kota di luar zona hijau yang nekat melakukan pembelajaran tatap muka.
Padahal, sesuai ketentuan SKB 4 Menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri), pembukaan sekolah di masa pandemi COVID-19 hanya diperkenankan di zona hijau.
"Dari evaluasi hingga 27 Juli, ada 61 kabupaten/kota yang tidak mematuhi aturan SKB 4 menteri. Mereka nekad buka sekolah di tahun ajaran baru padahal ada di zona kuning, oranye, dan merah," ungkap Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na'im dalam konpers daring, Selasa (28/7).
Dia menyebutkan, 61 daerah tersebut terdiri dari 39 kab/kota di zona kuning, 20 kab/kota di zona orange, dan dua daerah di zona merah.
Ainun menambahkan, untuk zona hijau ada 18 kab/kota yang melanggar SKB 4 menteri.
Meskipun diberikan kesempatan membuka sekolah, tetapi protokol kesehatan harus diberlakukan.
Yang terjadi kata Ainun, sekolah-sekolah itu tidak menjalankan protokol kesehatan.
Seperti siswanya tidak menggunakan masker, tidak ada social distancing, kurangnya wastafel untuk cuci tangan, dan lainnya.
Kemendikbud menyebutkan total ada 79 kabupaten/kota yang melanggar ketentuan SKB 4 menteri.
- Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
- Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik Demi Kemandirian Bangsa
- Lewat Program 2 Ini, Ribuan Siswa di Papua dan 3T Bisa Lanjutkan Pendidikan Berkualitas
- Kemendikbudistek Wujudkan Mimpi Anak Indonesia Lewat Beragam Program Beasiswa
- Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru Menjadi Pilar Penting Merdeka Belajar
- Kemendikbudristek Mempercepat Digitalisasi Pendidikan Lewat Platform Teknologi