Kemendikbud Waspadai Guru Contek Massal
Jelang Unas dan Uji Kompetensi
Sabtu, 11 Februari 2012 – 06:41 WIB

Kemendikbud Waspadai Guru Contek Massal
Menteri asal Surabaya itu mengatakan, jika masih ada guru yang keberatan dengan UKA, dipersilahkan. "Silahkan protes," ujar menteri peraih medali emas kemerdekaan pers 2012 itu. Namun, protes itu juga harus diikuti dengan penjelasan bagaimana cara menemukan kompetensi seorang guru tanpa UKA.
Nuh memang mengakui dalam praktek UKA ini kental nuansa pemaksaan. Tapi, dia tidak mempersoalkan itu. "Kita memang punya instrumen yang bisa memaksa guru meningkatkan kualitasnya," kata dia.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulityo mengatakan, para guru di bawah naungannya akan terus belajar untuk meningkakan kualitas. "Ada ataupun tidak ada UKA," tandasnya. Untuk guru-guru senior yang disebut bakal berat mengiktui UKA, diimbau untuk menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai mereka stres karena bisa membuat persoalan guru semakin berat.
Sulistyo mengatakan, PGRI tidak memiliki kewenangan untuk mengintervensi kebijakan UKA. "Silahkan jalan saja. Itu kan kewenangan menteri," katanya.
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memiliki dua agenda besar yang berpotensi menimbulkan kecurangan masal. Yaitu
BERITA TERKAIT
- Usaha Felicia Putri Diterima Kuliah di Harvard University Bisa Dicontoh
- Prodi Manajemen dan Informatika Bahas Cara Membangun Ekosistem Digital HR yang Aman
- Soal Penjurusan di SMA, Mendikdasmen: Arahan Presiden Agar Dikaji Lebih Dalam
- Ratusan Siswa SLTAK Penabur Jakarta Berlaga di Science Project Challenge 2025
- EF Kids & Teens Kini Menjadi English 1, Wajah Baru Pendidikan Bahasa Inggris
- CIES 2025: Tanoto Foundation Ungkap Strategi Efektif Pelatihan Guru