Kemendikbudristek: 62.955 Sekolah Siap Menerapkan Kurikulum Merdeka
jpnn.com, JAKARTA - Animo satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka cukup tinggi.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat, hingga Rabu (20/4), sebanyak 62.955 satuan pendidikan sudah mendaftar sebagai peserta dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Direktur Jenderal (Dirjen) GTK Iwan Syahril mengatakan, Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan Kemendikbudristek dalam mengatasi krisis pembelajaran yang diperparah pandemi Covid-19.
Krisis pembelajaran meningkatkan kesenjangan pembelajaran antarwilayah dan antarkelompok sosial ekonomi serta mengakibatkan hilangnya pembelajaran (learning loss).
“Arah kebijakan Kurikulum Merdeka lebih fokus pada materi yang esensial, struktur kurikulum yang lebih fleksibel, dan memberikan keleluasan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik,” jelas Iwan, Rabu (19/4).
Iwan juga menuturkan bahwa Kemendikbudristek menyelenggarakan Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar agar para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah memperoleh pemahaman secara menyeluruh.
“Ini salah satu upaya untuk saling belajar dan berbagi antarsesama guru dan pendidik," ujarnya.
Dia menambahkan, masing-masing guru dan pendidik harus tumbuh untuk menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat sehingga mampu memberikan layanan pembelajaran yang optimal bagi peserta didik. (esy/jpnn)
Kemendikbudristek mengeklaim sebanyak 62.955 sekolah siap menerapkan kurikulum merdeka.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Mendikdasmen Belanja Masalah, Seluruh Guru di Indonesia Wajib Tahu, Ada soal Sertifikasi
- Pemkot Tangsel Pastikan Pembangunan SDN Ciputat 01 Sesuai Target
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon
- Pimpinan DPR Mendukung Rencana Sekolah Negeri-Swasta Gratis di Jakarta
- Upaya Astra Meningkatkan Literasi Siswa & Guru, Transformasi Digital Sekolah
- Deep Learning Pengganti Kurikulum Merdeka Belajar? Simak Penjelasan Mendikdasmen