Kemendikbudristek Angkat Kejayaan Melayu di Seminar Internasional
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek Restu Gunawan mengatakan Melayu berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan, peradaban dunia, serta perdagangan global.
Di wilayah Jambi, misalnya, selain sebagai pusat pemerintahan juga menjadi pusat perdagangan yang tumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan jalur sungai yang banyak ditemukan di wilayah ini.
Melalui Sungai Batanghari dan anak-anak sungainya, komoditas lokal seperti gaharu, damar, gading, serta emas menjadi barang niaga andalan pada waktu itu.
Komoditas tersebut, kata Restu, selanjutnya ditukar dengan barang-barang dari luar, seperti Tiongkok, Thailand, Kamboja, Myanmar, Arab atau Persia, India, dan lain-lain berupa keramik, barang-barang logam, peralatan dari kaca, pakaian, sutera, dan sebagainya.
"Hal itulah yang menjadi dasar Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan menyelenggarakan seminar internasional Melayu dalam jaringan perdagangan rempah dunia," kata Restu, Jumat (16/9).
Dijelaskannya Sungai Batanghari yang menjadi jalur pusat perdagangan, membuat wilayah Jambi ramai disinggahi pedagang lintas bangsa. Sebab, sungai ini menjadi pintu masuk para saudagar.
Berbagai jejak peradaban ditemukan di sepanjang Sungai Batanghari, salah satunya Kompleks Percandian Muaro Jambi yang masih bisa disaksikan hingga hari ini.
"Dengan seminar itu semua digali, dipetakan dan didefinisikan kembali Melayu dalam ruang lingkup yang sesungguhnya sebagai sebuah dunia Melayu dengan keberagaman etnis, budaya, dan geografis (lintas negara)," terang Restu.
Kemendikbudristek mengangkat kejayaan Melayu dalam seminar internasional. Peradaban Melayu memengaruhi peradaban dunia
- Menbud Fadli Zon Dorong Kolaborasi Agar Budaya Indonesia Mendunia
- Gelar Seminar Internasional, SIL UI Membahas Strategi Inklusif untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Bangga Budaya Indonesia jadi Ajang Kolaborasi Lintas Generasi di Pameran AKI 2024
- Pameran AKI 2024 jadi Ajang Apresiasi dan Perkenalan untuk Para Penggerak Budaya
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- Eks Konjen RI di Karachi Dukung Fadli Zon Perjuangkan Dangdut jadi Warisan Dunia