Kemendikbudristek: Kegiatan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi Vokasi Masih Rendah
jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei nasional yang dilakukan Direktorat Mitras DUDI Kemendikbudristek terhadap perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi (PTPPV) tahun 2021 menunjukkan minimnya kegiatan kewirausahaan.
Mahasiswa tahun pertama dan terakhir memiliki persepsi kampus mereka belum banyak menyediakan berbagai aktivitas kewirausahaan.
Sedangkan dilihat dari minat berwirausaha, mahasiswa tahun pertama dan terakhir memiliki minat yang sama untuk menjadi seorang wirausahawan.
Survei Kemendikbudristek ini menyebutkan, aktivitas kewirausahaan yang menjadi faktor penting dalam mendorong minat mahasiswa tahun terakhir untuk berwirausaha masih minim dilakukan PTPPV.
Owner Nakamse Fathir Ibnu menceritakan bagaimana menjadi wirausahawan sejak lulus dari Sekolah Vokasi Universitas Brawijaya.
Saat itu Fathir, yang sempat bekerja di beberapa instansi, melihat bisnis nasi kotak memiliki potensi di Malang, Jawa Timur karena belum ada yang menggelutinya. Saat ini Nakamse sudah berbasis kemitraan dan tersedia di Bali, Surabaya, dan Malang.
“Ternyata bisnis F&B yang paling dilirik investor karena bentuk fisik retailnya terlihat sehingga pengembangan bisnis sekarang menjadi lebih mudah,” ujar Fathir dalam webinar besutan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Kemendikbudristek baru-baru ini.
Fathir memiliki latar belakang ilmu manajemen informasi bisnis multimedia di sekolah vokasi.
Kemendikbudristek melakukan survei terhadap perguruan tinggi vokasi, hasilnya jauh dari ekspektasi
- Lewat Kegiatan Ini, Mahasiswa di Jatim Diajak Memahami Peran Penting Bea Cukai
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Pertama di Indonesia, Asosiasi Mahasiswa China di President University Resmi Berdiri
- Bangkitkan Ekosistem Gim Lokal, Kemenekraf Gandeng Polandia
- GO: Persiapan Matang Penting Bagi Siswa Agar Peluang Lulus Masuk PTN Makin Tinggi
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024