Kemendikbudristek Mitigasi Masyarakat Adat yang Terdampak Pandemi Covid-19
Sementara, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan dalam strategi penanganan dampak pandemi terhadap masyarakat adat, sangat penting memerhatikan latar belakang (kekhususan/keragaman) di setiap wilayahnya.
Dia menekankan pentingnya mendokumentasikan pengetahuan dan praktik yang dilakukan masyarakat adat.
Hilmar menambahkan penanganan berbasis karakteristik khusus masyarakat adat ini akan mendorong penanganan pandemi yang lebih berkeadilan.
Terutama, bagi yang telah memiliki kerentanan sebelum pandemi Covid-19 untuk mendapatkan prioritas penanganan.
"Masyarakat adat yang masih tertutup dan telah memiliki sistem pengendalian internal kuat sebaiknya tidak diganggu oleh kedatangan orang luar yang justru akan merusak pertahanan alamiah mereka” jelas Hilmar.
Di sisi lain, lanjutnya, laporan merekomendasikan pentingnya pemetaan yang lebih sistematis dan berkala untuk memotret situasi masyarakat adat di Indonesia.
Pandemi Covid-19 ini menunjukkan pentingnya pendataan yang akurat sehingga bisa diambil langkah-langkah tepat sesuai situasi dan kebutuhan masyarakat adat yang beragam.
Masyarakat adat, katanya, dengan warisan turun temurun telah memiliki mekanisme dan bekal menghadapi pandemi.
Kemendikbudristek melakukan mitigasi masyarakat adat yang terdampak pandemi Covid-19
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Anggota Bawaslu Puadi Beberkan Upaya Memitigasi Praktik Politik Uang di Pilkada 2024
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- PembaTIK jadi Instrumen Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang AI