Kemendikbudristek Targetkan 10 Ribu Mahasiswa Jadi Peneliti Pada 2022
jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek mendorong kebijakan riset di perguruan tinggi fokus pada green economy, blue economy, digital economy, pariwisata, dan kemandirian kesehatan.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengatakan untuk mewujudkan transformasi ekonomi berbasis inovasi, pihaknya akan mendorong pengembangan inovasi ke depan sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
“Kelima hal tadi sejalan dengan rencana induk riset nasional (RIRN) dan harus diakselerasi bersama-sama,” ujarnya dalam launching panduan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (P2M) 2022, Senin (13/12).
Sejalan dengan Kampus Merdeka Kemendikbudristek, program-program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pun disinergikan dengan pengembangan talenta inovasi masa depan.
Nizam berharap riset, mahasiswa membangun desa atau studi mandiri bisa diintegrasikan dengan program-program P2M.
Dia mengatakan ada tiga hal yang bisa mendorong akselerasi riset di perguruan tinggi. Pertama, kolaborasi antara kampus dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta lembaga-lembaga riset di luar perguruan tinggi.
Menurut Nizam, BRIN siap membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk penelitian di pusat-pusat riset berbagai daerah.
"Target kami pada 2022, sebanyak 10 ribu mahasiswa yang akan menjadi peneliti dan pengabdi kepada masyarakat,” ungkapnya.
Kemendikbudristek menargetkan sebanyak 10 ribu mahasiswa akan menjadi peneliti dan pengabdi kepada masyarakat pada 2022
- Bank Indonesia dibimbing.id Kolaborasi Melatih 300 Mahasiwa Mahir Digital Marketing
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya