Kemendiknas Melunak, Deadline Pengumpulan NUS Diperpanjang
Kamis, 14 April 2011 – 09:24 WIB
JAKARTA – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terkesan lembek. Setidaknya tampak dari tidak adanya sanksi apapun kepada daerah yang belum memberikan nilai ujian sekolah (NUS) ke pemerintah pusat. Bahkan, kementerian memperpanjang batas waktu (deadline) pengumpulan hingga Rabu malam (13/4).
Kepala Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Mansyur Ramli mengatakan, hingga Rabu pukul 18.00 WIB baru 30 provinsi yang sudah menyerahkan dan melengkapi seluruh data NUS. Sementara 3 provinsi lagi sudah mengirimkan tapi belum melengkapi kekurangan data. Tapi, Mansyur kembali enggan merinci nama provinsi dan kekurangan data tersebut.
Baca Juga:
’’Kami perpanjang sampai hari ini (kemarin, Red). Kami masih menunggu. Sudah ada 30 provinsi yang penuh. Mungkin sore ini sudah lengkap semua. Saya belum memeriksa data terakhir ke Pusat Penelitian Pendidikan (Puspendik) Balitbang,’’ kata Mansyur kepada INDOPOS (JPNN Group) di Jakarta, Rabu (13/4).
Dikatakan Mansyur, umumnya data yang belum lengkap mengenai nilai akhir. Sebab, sekolah harus mengombinasikan antara nilai ujian sekolah dengan nilai rapor. Kemudian, nilai-nilai tersebut diserahkan ke dinas pendidikan kabupaten atau kota untuk dikumpulkan. Selanjutnya, dari kabupaten atau kota diserahkan ke dinas pendidikan provinsi. Baru dari provinsi diserahkan ke pusat. ’’Kita hunting terus penyebab keterlambatan. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Letak keterlambatan juga beragam. Bisa di kabupaten bisa juga di provinsi,’’ beber Mansyur.
JAKARTA – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terkesan lembek. Setidaknya tampak dari tidak adanya sanksi apapun kepada daerah yang
BERITA TERKAIT
- EF Kids & Teens Perkuat Peran Pendidikan Lewat Kompetisi Nasional ke-17 Spelling Bee
- Lestari Moerdijat Berharap Skema Baru yang Disiapkan Pemerintah Atasi Masalah PPDB
- Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Poltek Harber Siapkan Beragam Beasiswa
- Bicara Stikom Bandung, Mendikti Saintek Ancam Tutup Kampus yang Main-Main dengan Aturan
- Dilantik Jadi Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara Komitmen Bantu Pemda Jabar Atasi Persoalan Transportasi hingga Sampah
- Akademisi UI dan IPB Membuktikan Kekuatan Diplomasi Kopiah Tunisia