Kemenhan Bidik Motor Listrik Militer Jadi Kendaraan Pasukan Khusus
Arif membeberkan tujuan akhirnya, hasil Litbang Kemenhan mampu bermanfaat untuk pengguna.
"Bagaimana bisa bermanfaat, tentu harus sesuai dengan apa yang diinginkan user. Maka dari itu, kami mencari masukan dari user, dari inisial desain, kita minta masukan dari user. Dari situ kita coba akomodasi apa-apa yang menjadi kebutuhan user," tambahnya.
GM Pemasaran dan Penjualan PT Eltran Ridwan menambah bahwa FGD tersebut merupakan serangkaian dari Litbang mandiri, yang menjadi kerja sama PT Eltran Indonesia dengan Litbang Kemenhan.
"Jadi, pengembangan penelitian motor listrik, dan sekarang sudah berjalan sesuai roadmap, terus memperkenalkan serta meminta masukan-masukan dari pihak kesatuan yang lainnya dari TNI. Dengan begitu, motor yang kita kembangkan bisa sesuai dengan penggunaan operasinya," paparnya.
Ridwan mengaku banyak mendapatkan masukan dari satuan untuk kembangkan lagi.
Kesatuannya tadi di antaranya ada dari Puslaik (Pusat Kelaikan Kemenhan), Dirtekinhan (Direktorat Potensi Pertahanan) Kemenhan, Kopassus.
"Selanjutnya kita menyesuaikan dengan masukan-masukan dari kesatuan itu," ungkapnya
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mendorong industri pertahanan Indonesia secara keseluruhan agar senantiasa menjalankan manajemen yang sebaik-baiknya.
Motor listrik akan diperlukan untuk mendukung kerja operasi pasukan khusus di jalanan hutan yang terjal dan berkelok, dan dengan konsep operasi senyap.
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- United E-Motor C2000 Tembus 130 Km, Harga Spesial Diskon Rp 7 Juta
- Akun Fufufafa Disebut Identik dengan Gibran, Unggahannya Mengarah ke Gangguan Jiwa
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi