Kemenhan Pangkas Rp 26,9 Triliun dari Anggaran, Belanja Pegawai Tak Terdampak
![Kemenhan Pangkas Rp 26,9 Triliun dari Anggaran, Belanja Pegawai Tak Terdampak](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/04/10/pppk-bisa-mendapatkan-dana-pensiun-dengan-cara-ikut-asuransi-ilustrasi-foto-dokjpnncom-18.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengefisiensikan anggaran mereka mencapai Rp 26,9 triliun demi mematuhi perintah dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
Hal demikian diketahui setelah Wamenhan Donny Ermawan menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2).
"Efisiensi anggaran Kemenhan dan TNI sebesar Rp 26,993 triliun. Penyampaian ini merupakan informasi verbal yang telah diikuti dengan dokumen resmi kementerian atau lembaga," kata dia dalam rapat, Kamis.
Donny menyebutkan efisiensi anggaran di Kemenhan dan TNI menyesuaikan ketentuan dalam Inpres, yakni terhadap kegiayan tak urgen dan produktif, seminar, rapat, kajian, selebrasi, seremoni, hingga studi banding.
"Dalam pelaksanaan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 Kemenhan dan TNI melakukan identifikasi rencana efisiensi anggaran terhadap seluruh program," ungkap dia.
Donny mengatakan efisiensi dianggarkan ke belanja barang senilai Rp 10,94 triliun dan belanja modal Rp 16,049 triliun.
Data di rapat internal menyatakan pagu anggaran 2025 Kemenhan setelah efisiensi senilai Rp 166.263.726.784 (Rp 166,2 triliun).
"Belanja pegawai tidak dilakukan efisiensi," ungkapnya. (ast/jpnn)
Wamenhan Donny Ermawan menyebut belanja pegawai bukan termasuk butir yang kena efisiensi di lembaganya.
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan
- Istana: Daripada Berutang, Lebih Baik Efisiensi
- Istana Sebut PHK yang Terjadi Bukan Gegara Efisiensi, Tetapi...
- Ananda Tohpati: Efisiensi Perlu, Tetapi Jangan Ganggu Program Masyarakat
- Meski Ada Efisiensi Anggaran, Kemenekraf Tetap Berkomitmen Kerja Maksimal
- Istana: Anggaran yang Diefisiensi Tidak Punya Pengaruh Besar Terhadap Masyarakat
- Deddy Corbuzier Jadi Stafsus di Tengah Efisiensi, Kemenhan Beralasan Soal Kompetensi