Kemenhan Pesan Tiga Drone Karya Ongen

jpnn.com - JAKARTA - Buah karya Yulian Paonganan, tersangka dugaan pelanggaran Undang-Undang Pornografi dan UU ITE (informasi dan transaksi elektronik) itu, ternyata memikat banyak pihak. Bahkan termasuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Menurut Adhitya Ananta selaku staf Yulian, Kemenhan bahkan telah memesan hingga tiga buah drone atau pesawat terbang tanpa awak (PTTA) ciptaan pria yang biasa disapa Ongen tersebut. Kini proses pengerjaannya tengah dilakukan di Bandung.
"Pesanan Kemenhan sebanyak tiga unit sedang dalam proses pengerjaan di Bandung. Rencananya dua unit untuk perbatasan dan satu unit untuk pengawasan ZEE (zona ekonomi eksklusif) Natuna,” ujar Adhitya, Kamis (4/2).
Menurut Adhit, ada dua tipe spesifikasi drone yang dipesan Kemenhan. Masing-masing untuk pengawasan perbatasan, drone memiliki bentang sayap 4,2 meter. Sementara untuk ZEE Natuna 6, 4 meter. Drone tersebut nantinya dimungkinkan membawa payload kamera thermal video untuk surveillance. Kemudian, kamera medium format 80MP dan kamera multispektral untuk pemetaan.
"Kecanggihan lain dari drone Ongen adalah mampu take off dan landing di darat maupun di air," ujarnya.
Kemampuan terbang drone ciptaan Ongen kata Adhit, juga bisa mencapai 800 kilometer dengan lama terbang berkisar 8-10 jam dengan sistem kendali jarak jauh (autonomous system).
"Drone ini juga sudah dapat sertifikat uji litbang TNI AL dan sertifkat TKDN 28.01 persen dari Kemenperin (kementerian perindustrian)," ujar Adhit.
Ongen diketahui telah melakukan riset untuk membuat drone dengan nama OS-Wifanusa, selama hampir 1,5 tahun. IMI melakukan riset pembutan flying boat ini dan telah membuat prototipe skala 1:3 yang berhasil terbang sempurna dan sekarang memasuki proses pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki empat orang. (gir/jpnn)
JAKARTA - Buah karya Yulian Paonganan, tersangka dugaan pelanggaran Undang-Undang Pornografi dan UU ITE (informasi dan transaksi elektronik) itu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sosok Aspri Wamen Bima Arya Jadi Sorotan, Ternyata…
- Kapan PPPK 2024 Tahap 1 Mulai Bekerja? Jangan Kaget ya
- Wisnu Bawa Tenaya: PHDI Sudah Terima SK AHU dari Kementerian Hukum
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih