Kemenhan: Tak Ada Teknologi Pendeteksi Penyadapan

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen Sisriadi Iskandar angkat bicara mengenai dugaan adanya penyadapan yang dilakukan oleh Australia dan Amerika Serikat. Menurut dia saat ini tidak ada teknologi yang bisa mendeteksi penyadapan.
"Sekarang teknologi mana yang bisa tahu kalau disadap? Teknologi tingkat apa? Sekarang saya tanya pada anda (wartawan-red). Adakah teknologi yang bisa tahu kalau kita disadap? Nggak ada kan, ya karena memang tidak ada teknologinya," kata Sisriadi di sela-sela jumpa pers di Gedung Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (8/11).
Lebih lanjut dia katakan bahwa Kementerian hanya berkapasitas mengamankan sistem dan informasi. "Kita hanya tahu mengamankan dan sistem informasi pertahanan negara aman," akunya.
Dia juga menjamin bahwa sistem penyadapan di Indonesia aman, sebab menggunakan sistem tertutup yang dapat menghalau terkoneksinya dengan sistem negara lain.
"Sistem kita tertutup, tidak terhubung keluar. Kemudian kita gunakan antara teknologi tinggi diintegrasikan dengan sistem pengamanan yang paling tradisional. Sehingga misalnya orang bisa dapat signal yang kita kirimkan, tapi dia tidak bisa baca apa yang kita kirimkan," pungkas Sisriadi. (chi/jpnn)
JAKARTA - Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen Sisriadi Iskandar angkat bicara mengenai dugaan adanya penyadapan yang dilakukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensesneg