Kemenhub Berikan Teguran kepada Grab
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan memberikan teguran keras secara tertulis kepada manajemen Grab terkait kejadian pelecehan seks yang terus berulang oleh mitra pengemudi terhadap penggunanya.
"Hari ini kami gelar audiensi dengan Grab, sekaligus memberikan teguran tertulis kepada mereka terkait masalah-masalah seperti pelecehan dan kriminalitas berulang yang dilakukan mitra pengemudinya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, Senin (19/11).
Sanksi berupa teguran keras tertulis untuk Grab ini merupakan sanksi jangka pendek. Sebab, regulasi pemberian sanksi terkait operasional transportasi online masih dalam proses perumusan oleh Kementerian Perhubungan.
“Ini, bukan berarti kami tidak bisa lebih keras,” tegas Budi.
Justru, kata Budi, audiensi dilakukan sebagai upaya menekan Grab untuk bisa menjamin peningkatan pelayanan, keamanan, dan keselamatan penggunanya.
“Kalau memang tidak bisa berubah juga, sanksi lebih keras pasti kami turunkan,” ujar dia.
Pada audiensi tersebut, Kementerian Perhubungan juga akan meminta penjelasan Grab, kenapa selama ini seperti tidak serius menangani keamanan dan keselamatan penumpang ataupun mitranya.
“Mereka (Grab) ini langsung main rekrut orang saja, bahkan sepertinya tidak pernah berhubungan langsung dengan mitra pengemudinya. Ini tentu menjadi masalah," kata Budi.
Pada audiensi tersebut, Kementerian Perhubungan juga akan meminta penjelasan Grab, kenapa selama ini seperti tidak serius menangani keamanan dan keselamatan.
- Gelar Mudik Gratis Nataru, Kemenhub Ingin Berkhidmat pada Masyarakat Menengah ke Bawah
- Kasus Agus Buntung Diduga Perkosa Mahasiswi, Ibunya Terlibat?
- Wamenhub Suntana Pantau Kelancaran Lalu Lintas di Pos Gadog Puncak
- 2024, Grab Telah Menyalurkan Bantuan USD 1 Juta Kepada Mitra dan UMKM
- Guru Les di Palembang Ditangkap Gegara Pelecehan Seksual terhadap Murid
- Analisis Reza soal Hukuman Agus Buntung, Pria Disabilitas Pemerkosa Mahasiswi di NTB