Kemenhub Ceroboh, Pilot AirAsia tak Terbukti Konsumsi Narkoba

jpnn.com - JAKARTA - Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) telah menyatakan pilot AirAsia, Kapten FI tidak terbukti menggunakan narkoba, seperti yang sudah dikabarkan sebelumnya.
Mengenai hal tersebut, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan, J A Barata mengakui bahwa pihaknya terlalu terburu-buru dalam mengambil kesimpulan menyikapi tindakan Kapten FI.
"Memang di saat Tahun Baru dilaksanakan random test urine, di mana pilot (FI) memang ada indikasi (menggunakan narkoba). Kami mungkin ada kekeliruan dalam mengumumkan terlalu terburu-buru," ujar Barata saat menggelar jumpa pers di Gedung BNN, Jakarta Senin (26/1).
Atas kecerobohan tersebut, pihaknya berjanji tidak akan mengulangi maupun terlalu terburu-buru dalam mengumumkan hasil test urin, sampai tahap pemeriksaan selesai dilakukan. Kemenhub, kata Barata juga sudah mengkomunikasikan kekeliruan tersebut pada pihak AirAsia.
"Kita sudah bicara dengan AirAsia, memang ada kekeliruan karena terburu-buru, karena sebenarnya masih ada tahapan lanjutan. Kita tidak akan mengulanginya lagi," katanya.
Ke depan, kekeliuran tersebut diharapkan bisa menjadi pembelajaran semua pihak agar lebih berhati-hati lagi dalam menyampaikan informasi dan tidak terburu-buru dalam menyimpulkan sesuatu.
"Ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Agar ke depannya tidak terburu-buru dalam menetapkan sesuatu. Inilah banyak yang menyangka bahwa tes urin itu sebentar, tetapi faktanya tidak sebentar," tandas Barata. (chi/jpnn)
JAKARTA - Pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) telah menyatakan pilot AirAsia, Kapten FI tidak terbukti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mantan Komisioner KPK Duga Ada Aktor Lain di Balik Mafia Peradilan Suap Rp 60 Miliar
- Museum of Toys dan RMHC Galang Dana Pembangunan Rumah Singgah Anak Berpenyakit Kronis
- Setelah Heboh Pengadil Terjerat Kasus Suap, MA Rombak Posisi 199 Hakim
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak
- KPK Akan Periksa La Nyalla Terkait Kasus Dana Hibah Jawa Timur Setelah Penggeledahan