Kemenhub: Kebijakan Larangan Mudik Sukses Menurunkan Angka Pergerakan Orang

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengeklaim bahwa kebijakan larangan mudik mampu menekan angka pergerakan orang dari kota ke kampung halaman pada momen Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.
Survei internal Kemenhub menyatakan sebanyak 33 persen dari total penduduk Indonesia bakal mudik jika pemerintah tidak membuat larangan.
"Kalau dilarang (mudik, red), itu turun menjadi sebelas persen," kata BKS, sapaan Budi Karya Sumadi saat diskusi virtual yang disiarkan BNPB Indonesia di YouTube, Sabtu (15/5).
Menurut pria Sumatera Selatan itu, angka pergerakan orang turun menjadi tujuh persen dari total penduduk Indonesia pada saat kebijakan larangan mudik berlaku dan mulai dikampanyekan.
Pemerintah kemudian melakukan berbagai aksi seperti penyekatan pemudik.
Hal itu membuat angka pergerakan orang pada momen Idulfitri hanya 1,5 juta orang.
"Jadi apa yang kami lakukan cukup efektif," ujar BKS.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito meminta semua pihak tetap mewaspadai pergerakan orang pada momen arus balik setelah libur Idulfitri 1442 Hijriah.
Budi Karya Sumadi mengeklaim bahwa kebijakan larangan mudik mampu menekan angka pergerakan orang.
- KPK Dalami Peran Eks Menhub Budi Karya dalam Dugaan Korupsi Proyek DJKA
- Mudik Idulfitri Berjalan Baik, Jasa Marga Ungkap Peran Kecerdasan Buatan
- Posko Arus Balik Pupuk Kaltim, Bantu Perjalanan Pemudik Kembali ke Perantauan
- BPKH Fasilitasi Ribuan Pemudik Lewat Program Balik Kerja Bareng 2025
- Pertamina Bangun Posko Mudik Sambut Arus Balik, Salah Satunya di Pelabuhan Semayang
- Arus Balik, Grup MIND ID Kembali Sediakan 10 Titik Posko Mudik