Kemenhub Kembangkan Inovasi Optimalkan Tol Laut
Dan kemudian MiniCont diangkut oleh kapal LCT 50 GT dan Pelra 35 GT untuk dikirim ke pulau-pulau terpencil seperti wilayah Miangas Kakorotan, Sanana, Bovendigul, Membramo dan lain-lain.
“Dengan dimensi dan karakteristik MiniCont, saya optimis bahwa program tol Iaut dapat berjalan dengan baik untuk menjangkau daerah T3P di seluruh penjuru Indonesia,” jelas Capt. Wisnu.
Capt. Wisnu menambahkan, keberhasilan konektivitas end to end program tol laut selain didukung oleh angkutan laut perintis dan Pelra juga perlu didukung oleh angkutan udara perintis, angkutan penyeberangan perintis dan angkutan jalan raya cargo perintis.
"Semoga pada 2019, penyelenggaraan tol laut bisa terus memberikan hasil positif berupa penurunan disparitas harga antara wilayah Barat Indonesia dengan wilayah Timur Indonesia. Untuk itu, saya mengajak semua kementerian dan lembaga serta stakeholder terkait bersama-sama memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan tol laut yang lebih baik lagi," tandas Capt. Wisnu.(chi/jpnn)
Untuk di Surabaya, konsep tol Iaut dimulai dengan kapal utama dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan kapasitas muatan container sampai dengan 300 Teus.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Update Kontainer Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Perak, Alhamdulillah
- Bea Cukai Rilis Kontainer Impor di Pelabuhan Tanjung Perak
- PT Djakarta Lloyd Bantu Distribusi Kebutuhan Masyarakat lewat Program Tol Laut
- Kemenperin Ungkap Penyebab Menumpuknya Kontainer di 2 Pelabuhan Besar Ini
- Bea Cukai Jalankan Monitoring dan Evaluasi di Jawa Timur dan Bali
- PELNI Logistics Jalin Mou dengan PT Industri Kapal Indonesia