Kemenhub Monitor Macet dan Delay Pakai Medsos

Kemenhub Monitor Macet dan Delay Pakai Medsos
Para penumpang kereta api saat berada di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (16/7). Sehari jelang perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah lonjakan pemudik yang berangkat melalui Stasiun Pasar Senen meningkat sebanyak 14 persen. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuat Sosial Media Monitoring yakni teknologi informasi geospasial. Dengan teknologi ini, bisa diketahui curhatan masyarakat mengenai  delay, macet, delay, atau kecelakaan yang disampaikan lewat media sosial. 

"Ada Instagram, Youtube dan Twitter. Jadi sharing informasi macet, delay atau kecelakaan," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenhub Bambang S. Ervan‎ di Pusat Koordinasi Monitoring Lebaran Kemenhub di kantor Kemenhub, Jakarta  Kamis (16/7). 

Ervan menyatakan, Social Media Monitoring baru ada tahun ini. Social Media Monitoring bisa melihat para pengguna media sosial yang menuliskan kata macet, delay, kecelakaan atau Ignasius Jonan.

Social Media Monitoring, sambung Ervan, bersinergi dengan informasi spasial Kemenhub. Sehingga bisa terlihat posisi stasiun, jalan raya, pelabuhan, dan bandara. 

"Kami bisa tahu di sini ada stasiun dan jalan raya. Ini yang dikatakan dengan sarana prasarana transportasi," ‎ucap Ervan. 

Ervan mengungkapkan, masyarakat yang ingin memberikan informasi mengenai arus mudik lebaran bisa mention ke Twitter milik Kementerian Perhubungan. "Akunnya @kemenhub151," tandasnya. (gil/jpnn)


JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuat Sosial Media Monitoring yakni teknologi informasi geospasial. Dengan teknologi ini, bisa diketahui


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News