Kemenhub Sebut Batik Air Teledor

jpnn.com - JAKARTA - Maskapai Batik Air tujuan Manado-Jakarta Minggu (15/3) sore sempat mengalami delay sekitar dua jam. Tak hanya terlambat terbang sesuai jadwal, maskapai yang punya ketepatan tingkat waktu (on time performance/OTP) sekitar 90,78 persen di tahun 2014 itu, juga melakukan kelalaian. Barang-barang penumpangnya ternyata tertinggal di Manado.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menyebut bahwa maskapai milik Rusdi Kirana itu benar-benar teledor.
"Namanya sudah teledor kalau seperti itu," ujar Suprasetyo di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (17/3).
Dalam hal ini Kemenhub bakal mencari tahu sebab kejadian tersebut agar tidak terulang lagi di lain waktu. "Ya nanti akan kita cari tahu, kenapa bisa sampai seperti itu," katanya.
Sebelumnya, ratusan penumpang Batik Air merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan Lion grup tersebut. Bagaimana tidak, setelah berhasil mendarat di Bandara Soekarno Hatta dari Manado, ratusan penumpang dibuat kaget saat ingin mengambil barang bawaannya yang ditaruh di bagasi. Pasalnya barang-barang tersebut masih berada di Manado.
"Setelah delay dari jam 14.10 WITA, akhirnya kita jam 18.44 WIB landing di Jakarta. Yaudah seperti biasa penumpang kan mau ambil barang, eh pas sampai di tempat pengambilan barang saya dikasih tahu barangnya nggak ada dan masih di Manado," ungkap salah satu penumpang, Wanda Everdine kepada JPNN, Senin (16/3). (chi/jpnn)
JAKARTA - Maskapai Batik Air tujuan Manado-Jakarta Minggu (15/3) sore sempat mengalami delay sekitar dua jam. Tak hanya terlambat terbang sesuai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- SAFF & Co. Hadirkan MORFOSIA, Perpaduan Seni Instalasi dan Aroma di Central Park
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Modernland Realty Pangkas Beban Utang Obligasi Luar Negeri Sebesar Rp1,7 Triliun
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT