Kemenhub Siapkan Skema Rekayasa Lalu Lintas Terkait Perhelatan MotoGP Mandalika

jpnn.com, JAKARTA - Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) merencanakan skema manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL).
“Dengan peningkatan kendaraan dan masyarakat, banyak kendaraan yang memicu kemacetan. Karena itu, kami bekerja sama dengan kepolisian untuk menyiapkan MRLL sehingga pergerakan kendaraan dari satu titik ke titik lain lancar,” ungkap Dirjen Hubdat Budi Setiyadi.
Penumpang per hari antarmoda MotoGP diperkirakan 30.975 orang. Sementara itu, jumlah penonton motoGP diperkirakan 63.698 orang. Selama tiga hari, terjadi peningkatan penumpang antarmoda.
Hari ketiga merupakan puncak kenaikan penumpang, terutama di pusat kota Mataram, BIZAM, dan Pelabuhan Lembar.
“Kami sudah menyiapkan angkutan existing dari Pelabuhan Padangbai ke Lembar dengan menggunakan angkutan penyeberangan. Jaraknya sekitar 38 Nm (Nautical mile),'' ujarnya.
Sudah ada kapal feri yang disiapkan. Pihaknya telah berdiskusi dengan operator kapal cepat dan sedang menyiapkan kapal cepat dari Tanjung Benoa ke Kuta Mandalika.
''Selanjutnya, kami menyiapkan LDF Surabaya-Lembar dan LDF Ketapang-Lembar,” ucapnya.
Dari lintasan Padangbai-Lembar, sebanyak 15.700 penumpang bisa dilayani. Kapal feri bisa mengangkut 9.700 penumpang dan kapal cepat 6.000 penumpang.
Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyiapkan skema manajemen rekayasa lalu lintas
- Tiket MotoGP Indonesia Sudah Bisa Dibeli, Harga Mulai Rp 25 Ribu
- Kecelakaan Tol Ciawi, Politikus PKB Soroti Manajemen Sistem Angkutan
- Sampaikan Belasungkawa, Danone Pantau Perkembangan Kecelakaan di GT Tol Ciawi
- Hadapi Libur Panjang, Polisi Menyiapkan Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Wisata Bandung Utara
- BKI Bersama Kemenhub Gelar Seminar The Fundamental of Ship Recycling
- Gelombang Tinggi Diprediksi Terjadi di Perairan Kalsel Hingga 21 Januari 2025, Waspadalah