Kemenkes Klaim Sebagian Persoalan Gizi Tuntas
Kamis, 22 November 2012 – 07:47 WIB
JAKARTA- Persoalan gizi masyarakat masih menjadi prioritas pemerintah. Kemenkes mengklaim sebagian dari masalah gizi berhasil diselesaikan. Namun, Menkes Nafsiah Mboi mengakui, persoalan gizi seperti gizi kurang, anak tumbuh pendek dan gizi lebih belum dapat diselesaikan. Menteri 72 tahun itu menuturkan, faktor pengetahuan dan perilaku masyarakat sangat berpengaruh terhadap persoalan gizi kurang. Hal itu berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) tahun 2010. "Data lain juga menunjukkan prevalensi gizi kurang juga dipengaruhi tingkat pendidikan,"kata dia.
"Masalah gizi yang belum selesai adalah masalah gizi kurang dan pendek. Disparitas masalah gizi kurang menurut propinsi sangat lebar. Beberapa propinsi mengalami kemajuan pesat dan prevalensinya sudah relatif rendah, tetapi beberapa propinsi lain "prevalensi gizi kurang masih sangat tinggi",urai Nafsiah di Jakarta, Rabu (21/11).
Baca Juga:
Nafsiah memaparkan, pada 2010 prevalensi anak stunting 35.6 %, artinya 1 diantara tiga anak Indonesia kemungkinan besar tumbuh pendek. Sementara prevalensi gizi kurang telah turun dari 31% (1989), menjadi 17.9% (2010). "Namun capaian ini belum memenuhi target MGDs. Tapi kita optimis, prevalensi gizi kurang bisa menurun menjadi 15,5 persen pada 2015 nanti,"ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA- Persoalan gizi masyarakat masih menjadi prioritas pemerintah. Kemenkes mengklaim sebagian dari masalah gizi berhasil diselesaikan. Namun,
BERITA TERKAIT
- CPNS dan PPPK Daerah Ini Terima SK, Selamat ya
- Komnas HAM Klarifikasi Polda Jateng soal Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMK
- PW GPII Gelar Aksi Demonstrasi, Begini Tuntutannya
- Makam Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Sudah Digali
- Soal Ojol Tak Diberi Subsidi BBM, Menteri Bahli Merespons Begini
- Chandra Asri dan Rumah Atsiri Edukasi Pengelolaan Sampah Personal Care