Kemenkes Lakukan Studi Soal Efikasi Vaksin Covid-19, Seperti ini Hasilnya
jpnn.com, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hasil penelitian terkait efikasi vaksin Covid-19.
Studi ini dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta sepanjang periode Januari hingga Juni 2021 dengan mengamati kasus konfirmasi positif Covid-19, perawatan, dan kematian pada tiga kelompok tenaga kesehatan.
Kelompok yang diamati terdiri dari tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, vaksinasi lengkap, dan yang belum divaksinasi.
Mayoritas dari tenaga kesehatan yang diamati menerima vaksin Sinovac.
Dalam periode pengamatan, terjadi beberapa gelombang peningkatan kasus Covid-19 dan dinamika jumlah kasus mutasi varian Delta di Indonesia.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Situ Nadia Tarmizi mengungkapkan 5 persen dari tenaga kesehatan yang menerima vaksinasi lengkap terkonfirmasi Covid-19 pada periode April hingga Juni 2021.
"Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi COVID-19 pada periode Januari-Maret 2021 yang jumlahnya hanya 0.98 persen," kata Nadia dalam keterangannya, Kamis (12/8).
Meski begitu, lanjut Nadia, tenaga kesehatan yang sudah divaksin dengan dosis lengkap dan harus dirawat jumlahnya lebih rendah dibanding yang belum divaksin.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan melaporkan hasil penelitian terkait efikasi vaksin Covid-19.
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS, Okamoto Edukasi Seksual di Kampus
- Pupuk Kaltim Berhasil Pertahankan Predikat Pelabuhan Sehat dari Kemenkes
- Petrokimia Gresik Terima Penghargaan Pelabuhan Sehat dari Kemenkes
- Kemenkes Berikan 4 Kategori Penghargaan, Siapa Saja?