Kemenkes Lebih Baik Fokus Urus Vaksin Palsu Ketimbang Tembakau
jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Kementerian Kesehatan mendadak menjadi sorotan. Itu lantaran ditemukannya vaksin palsu yang dianggap membahayakan kesehatan para balita yang menjadi generasi bangsa.
Kepolisian berhasil mengungkap beredarnya vaksin palsu tersebut. Apalagi dengan aktivitasnya yang ternyata sudah berlangsung belasan tahun. Kementerian Kesehatan pun diminta bertanggungjawab atas kasus ini.
Pengamat ekonomi dan politik, Salamuddin Daeng menyatakan, kasus vaksin palsu yang baru-baru ini terkuak menjadi bukti lemahnya tanggung jawab pemerintahan, khususnya jajaran Kementerian Kesehatan.
“Pemalsuan ini sudah berlangsung bertahun-tahun, tentu mengherankan kalau Kementerian Kesehatan tidak bisa mengendus soal ini,” kata Salamuddin kepada wartawan, Selasa (29/6).
Salamuddin menambahkan, vaksin palsu dapat dikategorikan sebagai tindakan bio terorism yang keji, namun pemerintah tidak melakukan pengawasan dengan baik.
"Mungkin karena tidak mampu, mungkin juga melakukan pembiaran," ucapnya.
Kasus vaksin palsu adalah kegiatan bioterorism yang membahayakan yang dibiarkan Kementrian Kesehatan serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
“Bagaimana mungkin seseorang dibiarkan meracuni jutaan anak anak hanya untuk uang. Ini adalah serangan nasional untuk menghancurkan generasi!”imbuhnya.
JPNN.com JAKARTA - Kementerian Kesehatan mendadak menjadi sorotan. Itu lantaran ditemukannya vaksin palsu yang dianggap membahayakan kesehatan para
- Bea Cukai Palembang Gagalkan Pengiriman 1,59 Juta Batang Rokok Ilegal di Ogan Ilir
- KPK Minta Prabowo Laporkan Hadiah Mobil Listrik Togg T10X dari Erdogan
- Usul dari Habib Aboe DPR, Layanan SIM Buka pada Sabtu-Minggu
- Prabowo Subianto Dikabarkan Mundur dari DPP Grib Jaya, Pengurus: Hoaks Itu!
- Pakar Hukum: Penetapan Tersangka Sekjen PDIP Seharusnya Dimulai dari Penyelidikan
- Hukuman Helena Lim Diperberat jadi 10 Tahun Penjara