Kemenkes Pamer Simulasi Ebola di Soekarno-Hatta
jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai menunjukkan respons antisipasi atas masuknya virus ebola ke Indonesia. Rabu (12/11), kementerian yang dipimpin oleh Nila Moeloek itu memamerkan simulasi penanganan ebola atas pasien suspect ebola yang baru tiba di Tanah Air.
Simulasi sendiri dimulai dari sebuah pesawat Rajawali yang tengah terbang dari Abu Dhabi menuju Jakarta. Dalam penerbangan tersebut, tanpa diduga terdapat dua warga negara Indonesia (WNI) yang mengalami gejala mirip ebola. Mereka mengeluh demam tinggi dan nyeri di seluruh badan. Melihat hal itu, pramugari pun segera mencurigai asal penerbangann dua WNI tersebut. Setelah ditelusuri, keduanya diketahui merupakan penumpang transit dari salah satu negara endemik ebola di Afrika Barat.
Pihak pramugari pun lalu terlihat sibuk melakukan serangkaian langkah pencegahan. Ia kemudian meminta pilot untuk segera melaporkan informasi dugaan ebola pada Air Traffic Controller (ATC) di bandara.
Laporan tersebut pun segera ditangapi oleh ATC dengan menghubungi petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Bandara Soekarno Hatta. Petugas pun segera menyiapkan tim boarding untuk menangani dua penumpang suspect ebola itu. Tim itu terdiri dari dokter, paramedis dan sanitarian. Mereka siap menunggu pesawat mendarat di area dengan menggunakan baju pelindung.
Sesaat setelah landing, tim langsung dipandu pramugari masuk pesawat untuk melakukan pemeriksaan awal. Setelah melakukan pemeriksaan, tim dokter langsung menginformasikan pada tim evakuasi untuk menjemput pasien. Keduanya kemudian dibawa ke ruang isolasi yang ada di bandara.
Tak selang beberapa lama, mereka terlihat dibawa ke rumah sakit rujukan. Setiba di sana, tim RS yang telah siap dengan mengenakan baju pelindung lantas mengambil sampel darah mereka dan melakukan sejumlah penanganan. sampel darah yang diambil kemudian dikirim ke laboratorium Balitbangkes Kemenkes untuk diuji apakah positif ebola.
Usai melakukan penanganan, para anggota tim boarding dan evakuasi langsung menjalani proses disinfektasi sebelum melepaskan baju pelindung mereka. sejumlah tempat yang dijadikan penampungan sementara pasien pun dilakukan perlakukan yang sama. Hal itu untuk mencegah penularan melalui adanya cairan pasien yang tidak sengaja menempel.
Di sisi lain, beberapa orang yang diduga melakukan kontak dengan dua pasien suspect ebola terlihat digiring ke sebuah ruangan. Mereka dimintai sejumlah keterangan dan diberikan pembekalan terkait potensi mereka tertular. Sementara, bagi penumpang maskapai Rajawali lainnya yang akan meninggalkan bandara diwajibkan untuk melalui pintu yang telah dipasang thermal scanner untuk mengetahui suhu tubuh mereka.
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai menunjukkan respons antisipasi atas masuknya virus ebola ke Indonesia. Rabu (12/11), kementerian
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Halalin Luncurkan Sistem Pembelajaran Sertifikasi Halal Berbasis Digital, Buka Peluang Kerja Baru
- Ini Kesimpulan Polisi soal Mahasiswi UPI Tewas di Gedung Gymnasium
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi