Kemenkes Sampaikan Kabar Buruk soal Kasus Covid-19

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan kenaikan kasus Covid-19 terjadi pada hari ke-38 setelah Idulfitri.
Kemenkes mencatatkan kenaikan kasus baru per Kamis (9/6) mencapai 556 kasus.
Syahril membandingkan kenaikan kasus pascalebaran 2022 dengan perayaan hari libur lainnya yang terjadi sebelumnya seperti Idulfitri 2021, Natal, dan Tahun Baru (Nataru) pada Desember lalu.
Secara nasional, kata dia, kenaikan kasus pada gelombang periode pascalebaran 2021 terjadi setelah hari ke-27.
"Kemudian juga gelombang pascanatal atau Nataru setelah hari ke-24. Nah, kita saat ini setelah Lebaran 2022 juga ada suatu kenaikan," kata Syahril dalam konferensi pers, Jumat (10/6).
Dia menilai kenaikan kasus Covid-19 kali ini juga dipengaruhi oleh kemunculan subvarian Omicron baru di Indonesia, yaitu BA.4 dan BA.5.
Subvarian tersebut sudah terdeteksi di hampir 15 negara di dunia.
Syahril menyebutkan kenaikan kasus Covid-19 pada gelombang Idulfitri 2021 dan Iduladha 2021 ditandai dengan lonjakan kasus varian Delta.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan kenaikan kasus Covid-19 terjadi pada hari ke-38 setelah Idulfitri.
- Pemerintah Tekankan Kebijakan Kontrol GGL, Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular
- Polri Persiapkan Pengamanan Arus Mudik Lebaran 2025
- KAI Catat 16.653 Tiket Mudik Lebaran 2025 Sudah Terjual
- Dengue Mengintai di Musim Penghujan, Langkah Bersama Cegah DBD Digencarkan
- Penjualan Tiket Arus Balik Lebaran 2025 Sudah Dibuka
- Massa ICW: Proyek IHSS Kemenkes Mengancam Industri Alkes Nasional