Kemenkes Sosialisasi Khitan Perempuan
Kamis, 24 Januari 2013 – 02:30 WIB

Kemenkes Sosialisasi Khitan Perempuan
JAKARTA-- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertekad segera menggiatkan sosialisasi Permenkes no. 1636/MENKES/PER/2010 Tentang Sunat Perempuan kepada seluruh tenaga kesehatan agar tidak ada lagi penolakan praktik ini. Meskipun secara medis dinilai tidak ada manfaatnya.
Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, mengatakan khitan pada perempuan diperbolehkan sejauh bukan termasuk kategori Female Genital Mutilation (FGM). Praktik sejenis FGM ini seperti khitan pada laki-laki. "Yang kita lihat secara human right terutama hak asasi perempuan, FGM itu tidak boleh dilakukan," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/1).
Praktik khitan FGM pada perempuan, menurutnya, memotong seluruh kliotirs, labia mayora dengan labia minora juga dipotong kemudian dijahit. Prinsipnya juga berbeda. Sebab praktik seperti ini menurutnya tidak ada kaitan dengan agama.
Nafsiah bercerita bahwa praktik khitan seperti itu terjadi di beberapa suku di Afrika. Tujuannya supaya perempuan jangan melakukan hubungan seks sebelum menikah dan jika sudah menikah tidak boleh menikmati saat berhubungan seks dengan suami. "Itu pemikiran suku tertentu, tidak ada kaitan dengan agama," tuturnya.
JAKARTA-- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertekad segera menggiatkan sosialisasi Permenkes no. 1636/MENKES/PER/2010 Tentang Sunat Perempuan kepada
BERITA TERKAIT
- BMKG dan BNPB Segera Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Atasi Hujan Deras
- Waka MPR Ibas Ajak Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif Lokal ke Kancah Global
- PP Himmah Minta KPK Segera Periksa Senator terkait Dugaan Suap Pemilihan Pimpinan DPD
- PDIP Jatim Berbagi, Said Singgung Ekonomi Rakyat Tak Baik dan Daya Beli Turun
- BMKG: Hujan Deras Masih Guyur Jabodetabek Hingga 11 Maret
- Revisi UU Kejaksaan Menuai Pro dan Kontra, Pakar Sarankan Penundaan